Elpiji Langka
Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg Bikin Emak-emak di Depok Resah, Tak Bisa Masak Terpaksa Beli Makanan
Amira mengaku sudah dua hari mengelilingi wilayah Sukmajaya untuk mencari gas elpiji tiga kilogram.
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, M Rifqi Ibnumasy
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SUKMAJAYA - Amira (28) sudah dua hari mencari isi ulang tabung gas elpiji tiga kilogram di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat.
Dari pangkalan elpiji satu ke yang lainnya, ibu muda itu tidak mendapatkan barang yang diinginkan.
Padahal, Amira sudah dua hari mengelilingi wilayah Sukmajaya untuk mencari gas elpiji tiga kilogram.
Menurut Amira, regulasi membeli gas elpiji tiga kilogram langsung ke pangkalan mempersulit masyarakat, terutama bagi ibu-ibu.
Baca juga: Beli Gas Elpiji 3 Kg Sekarang Harus Antre, Warga Babelan Mengaku Bingung Nanti saat Bulan Ramadan
“Kalau pangkalan kan jauh, terus ibu-ibu harus cari gitu, kan kita juga harus jagain anak,” kata Amira saat ditemui sedang mencari isi ulang gas elpiji tiga kilogram di wilayah Sukmajaya, Kota Depok, Selasa (4/2/2025).
“Dua harian keliling enggak dapat sama sekali,” sambungnya.
Imbas kelangkaan gas tersebut, Amira terpaksa membeli makanan dari warung karena tidak bisa memasuk.
Amira berharap pemerintah tidak mempersulit masyarakat untuk membeli gas elpiji tiga kilogram.
Baca juga: Ini Alasan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Mengapa Gas Elpiji 3 Kg Hanya Bisa Dibeli di Agen
Antrean Beli Gas Elpiji
Sebelumnya, antrean pembeli gas elpiji tiga kilogram (Kg) membludak di Pangkalan elpiji 3 Kg Jul Chaidir, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat pada Senin (3/2/2025).
Permintaan warga yang tinggi menyebabkan stok gas elpiji tiga kilogram ludes dalam sesaat.
Pemilik Pangkalan elpiji 3 Kg Jul Chaidir, Fita menjelaskan, lonjakan pembeli tersebut imbas regulasi baru distribusi gas subsidi.
Kini, pangkalan gas dilarang untuk mensuplai stok ke pengecer atau warung-warung.
Sebagai gantinya, masyarakat diwajibkan untuk membeli gas elpiji tiga kilogram langsung ke pangkalan.
Baca juga: Gas Elpiji Langka, Warga Rawajati Jakarta Selatan Keliling Mencari Gas Hingga ke Jakarta Timur
“Per tanggal 1 Februari tidak boleh ngirim ke warung-warung, jadi konsumen langsung ke pangkalan, pangkalan resmi,” kata Fita di lokasi.
Fita menambahkan, pihaknya menyediakan stok gas elpiji tiga kilogram sebanyak 70. Namun, stok tersebut habis dalam sesaat.
“Hari ini ada 70 stoknya, cepat habis dalam sesaat, hanya 30 menit,” ungkapnya.
Meski permintaan melambung, harga gas elpiji tiga kilogram di pangkalan masih sama, yakni Rp19 ribu.
Sementara itu, Seorang warga, Sofi (50) mengaku sudah mengantre untuk membeli gas elpiji di pangkalan sekitar satu jam.
Meski demikian, Sofi tidak tahu apakah akan mendapatkan tabung gas atau justru kehabisan.
“Tadi sudah ngantri kira-kira 1 jam,” kata Sofi di lokasi.
“Dari kemarin seluruh toko sudah enggak ada, buat masak sehari-hari,” sambungnya.
Sofi mengaku sudah mengelilingi wilayah Depok Timur untuk membeli gas elpiji tiga kilogram. Namun, satu tabung pun ia tak mendapatkannya.
“Harapannya lebih baik lagi gas jangan sampai langka kasihan untuk pemakai, tukang dagang kecil,” pungkasnya. (m38)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.