Elpiji Langka

Keluhkan Kebijakan Pemerintah Soal Gas Elpiji 3 Kg, Warga Karawang : Bikin Susah Saja

Akibat kebijakan itu membuat warga kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram tersebut untuk keperluan memasak mereka.

Editor: murtopo
TribunBekasi/Muhammad Azzam
WARGA KESULITAN CARI GAS - Warga Karawang mencari gas Elpiji 3 kilogram di sejumlah warung maupun agen pada Senin (3/2/2025). Warga mengaku kesulitan mencari gas melon tersebut. (TribunBekasi/Muhammad Azzam) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KARAWANG -- Warga dan sejumlah pemilik warung kelontong di Karawang, Jawa Barat mengeluhkan kebijakan pemerintah tentng pembelian gas Elpiji 3 kilogram.

Akibat kebijakan itu membuat kesulitan mendapatkan gas 3 kilogram tersebut, terlebih jika gas habis mendadak.

"Bikin susah saja, sudah bener di warung aja. Kalau ke pangkalan dimana engga tahu kita, pasti juga jauh," kata Ina (33) warga Purwasari Karawang pada Senin (3/2/2025).

Ina mengaku, selain harus berjalan lebih jauh untuk mencari lokasi pangkalan gas 3 kilogram, sebab selama ini dia biasa membeli gas elpiji di warung dekat rumahnya.

Ditambah juga merepotkan ketika gas habis mendadak saat tengah masak.

"Gimana kalau lagi masak habis, gimana kalai habisnya malam-malam, bikin susah aja," katanya.

Baca juga: Gas Elpiji Langka, Warga Rawajati Jakarta Selatan Keliling Mencari Gas Hingga ke Jakarta Timur

Kata Ina, dia tak sanggup beralih dengan membeli gas Elpiji non subsidi. Sebab, suaminya hanya pekerja harian lepas.

"Kita setiap hari masak karena kalau beli mahal, tapi malah gas ini susah," katanya.

Dede (46) warga Karawang Barat juga mengeluhkan hal serupa. Dirinya baru saja habis gas Elpiji 3 kilogram hari ini.

Dia sudah mencari di lima warung sekitar rumah tapi tidak ada semua.

"Iya baru habis, ini sudah muter-muter cari di warung engga ada, sudah lima," ucapnya.

Baca juga: Breaking News: Gas Elpiji 3 Kilogram Langkaan di Kota Depok, Pangkalan Diserbu Warga 

Dirinya baru mengetahui soal kebijakan baru pembelian gas Elpiji 3 kilogram tidak lagi di warung eceran.

Terkait kebijakan itu, dia tidak setuju karena kehadiran gas melon itu sangat bermanfaat.

"Kalau bilang buat warga miskin, ukuran miskinnya seperti apa. Kita juga penghasilannya rendah juga," katanya.

Sementara itu, Lina pemilik warung sembako mengaku sudah satu minggu tidak menjual gas Elpiji 3 kilogram.

Halaman
12
Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved