Elpiji Langka

Gas Elpiji Langka, Warga Rawajati Jakarta Selatan Keliling Mencari Gas Hingga ke Jakarta Timur

Toko milik Hasan penjual gas elpiji 3 Kg kehabisan stok karena dua hari ini tidak mendapatkan kiriman gas dari pusat.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
PANGKALAN GAS ELPIJI - Toko Hasan pangkalan gas elpiji 3 Kg di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur penjual gas elpiji 3 Kg mulai kehabisan stok, Senin (3/1/2025). Hasan berharap pemerintah segera memberikan jalan keluar terkait kelangkaan gas elpiji tersebut. (Warta Kota/Miftahul Munir) 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KRAMATJATI - Kelangkaan gas Elpiji dialami pangkalan gas Hasan di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Cililitan, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025).

Toko milik Hasan penjual gas elpiji 3 Kg kehabisan stok karena dua hari ini tidak mendapatkan kiriman gas dari pusat.

Padahal, ia sudah menghubungi pusat gas elpiji 3 Kg tapi dijanjikan pengiriman sore nanti.

"Dari pagi banyak pelanggan yang minta dikirimin, tapi kan di sini lagi kosong, di mana-mana kosong," ujar Hasan saat ditemui di tokonya, Senin.

Baca juga: Breaking News: Gas Elpiji 3 Kilogram Langkaan di Kota Depok, Pangkalan Diserbu Warga 

Hasan melanjutkan, dirinya melayani warga yang membeli satuan dan sejak pagi tadi banyak warga yang datang.

Bahkan, ia melihat langsung warga Rawajati, Jakarta Selatan harus jalan kaki ke tokonya sejaub 1,5 Km untuk mendapatkan gas.

"Sampai sini gas kosong, kasihan kan masyarakat. Gas itu kebutuhan mereka untuk masak supaya bisa makan, masa iya kosong," ucap Hasan.

Dalam sehari, pangkalan gas elpiji Hasan hanya mendapatkan jatah 280 tabung dan biasanga dikirim ke pelanggan langsung habis.

"Kalau satu truk itu kan 560, nah di sini dikirim cuma setengah saja 280 tabung. Malah sekarang mau dikurangi lagi jadi 180 saja," terangnya.

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg di Kota Depok Langka, Warga Diwajibkan Beli Langsung ke Pangkalan

Hasan menjual pertabung gas elpiji 3 Kg seharga Rp 18.000 dan ia mengaku hanya dapat untung sekira Rp 1000 sampai Rp 2000 saja.

Sebenarnya, hasan ingin setiap hari dapat kirim 560 tabung gas elpiji 3 Kg, tapi permintaannya tidak pernah terkabul dengan berbagai alasan.

"Terus jalan keluarnya pangkalan gimana kalau jualnya diecer satuan? Sekarang kan kami punya pelanggan yang beli 100 lebih tabung. Kalau enggal dikasihkan jadi masalah lagi," ungkapnya.

Baca juga: Gas Elpiji 3 Kg di Kota Depok Langka, Pemilik Pangkalan Sebut Pasokan Terbatas Sejak 1 Februari

Seharusnya, sebelum mengeluarkan aturan itu pusat gas elpiji 3 Kg memiliki jalan keluar bagi pangkalan.

Ia berharap, pemerintah berikan jalan keluarnya terlebih dahulu jangan mengurusi aturan yang berbenturan dengan kebutuhan masyarakat.

"Misalnya, kalau tabung gas langkah, kasih aja imbauan balik lagi pakai kayu, kasih gratis kayu ke masyarakat. Saya lihat sendiri kok masyarakat susah cari tabung gas," imbuhnya. (m26)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved