Guru Besar UI

Guru Besar FKG UI: Sel Punca Bibir Langit-langit Jadi Harapan Masa Depan untuk Rekontruksi Tulang

Guru Besar FKG UI Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, : Sel Punca Bibir Langit-langit Jadi Harapan Masa Depan untuk Rekontruksi Tulang

Editor: dodi hasanuddin
Foto Arsip Humas dan KIP UI
PENGUKUHAN GURU BESAR - Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan Prof. drg. Lisa Rinanda Amir, Ph.D, PBO., sebagai guru besar tetap dalam Ilmu Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi (FK) di Makara Art Center, Kampus UI Depok, Sabtu (25/1/2025) 

Penelitian pengembangan biomaterial ini bekerjasama dengan BRIN, salah satunya adalah penelitian sel punca mesenkim dari jaringan periodontal dalam bentuk cell sheet serta RGD-modified chitosan scaffold dalam menstimulasi regenerasi jaringan periodontal pada defek periodontal horizontal pada model primata (Macaque nemestrina).

“Hasil penelitian ini menekankan peran sel punca ligamen periodontal dalam bentuk lembaran (cell sheet) dan Chitosan yang dimodifikasi RGD sebagai salah satu pendekatan yang menjanjikan untuk penggunaan klinis masa depan dalam regenerasi periodontal,” kata Prof. Lisa yang baru saja dilantik sebagai Dekan FKG UI pada Jumat (31/1/2024).

Lebih lanjut ia menjelaskan, proses penuaan yang mempengaruhi kapasitas regenerasi jaringan, termasuk regenerasi tulang.

Baca juga: Sambut Imlek 2025, Bakul Budaya FIB UI Gabungkan Tari Nusantara dengan Busana Tionghoa

Seiring dengan bertambahnya usia, tulang menjadi lebih lemah sebagai akibat dari berkurangnya jumlah jaringan tulang.

Studi klinis pada manusia menunjukkan perjalanan penyembuhan tulang yang tertunda seiring bertambahnya usia.

Ada "keterlambatan alami" dalam penyembuhan pada individu yang lebih tua. 

Keberhasilan perawatan dental implant ditentukan oleh penyembuhan yang cepat dan terciptanya osseointegrasi antara permukaan dental implan dan jaringan tulang.

Meskipun kapasitas regenerasi terbatas, usia bukanlah faktor terbatas untuk implan osseointegrasi.

Usia kronologis sendiri disarankan sebagai salah satu faktor risiko keberhasilan, tetapi itu bukan merupakan kontraindikasi.

Selanjutnya, Prof. Lisa menjelaskan potensi pemulihan tulang rahang melalui rekayasa jaringan dievaluasi pada proses osseointegrasi, yaitu proses penyatuan jaringan tulang pada permukaan dental implant.

“Penelitian yang kami lakukan pada hewan coba tikus usia muda dan tua menunjukan hasil yang menggembirakan. Meskipun terdapat perbedaan arah polarisasi makrofag pada sel yang berasal dari sumsum tulang (BMDM) muda dan tua.

Namun, paparan titanium dengan kekasaran permukaan sedang dapat mendistorsi polarisasi ke arah fenotipe M2 yang bersifat pro-regenerasi tanpa bergantung pada usia,” kata Prof. Lisa.

Baca juga: UI Tetapkan 4 Dekan dan Direktur SIL 2025–2029, Ini Pesan Mendalam Rektor Prof Heri Hermansyah

Sementara itu, ia mengatakan, penerapan penelitian ilmiah dan aktivitas ilmiah dalam pendidikan
kedokteran gigi telah menjadi krusial untuk mempertahankan kemajuan kesehatan mulut dan mendukungterciptanya pembelajar seumur hidup dan menghasilkan praktisi yang berorientasi ilmiah.

Penelitian terkait pemulihan tulang rahang melalui rekayasa jaringan juga telah diterapkan pada proses pembelajaran di FKG UI khususnya pada pendidikan pascasarjana.

“Penelitian multi-disiplin yang dilakukan bersama sejawat baik di bidang kedokteran gigi maupun lintas disiplin akan memperkuat pemahaman rekayasa jaringan menuju transformasi pendekatan kedokteran gigi regeneratif untuk meningkatkan keberhasilan perawatan pada kerusakan jaringan tulang rahang,” ujar Prof. Lisa yang juga merupakan Dekan FKG UI terpilih periode 2025-2029.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved