Berita Jakaarta

Badan Kesehatan Gerindra Gandeng Dinkes Latih Ojol Penanganan Gawat Darurat di Jalan Raya

menjadi sebuah kewajiban tenaga kesehatan dan tenaga medis harus dapat mengerti seperti apa pelanggaran etika, disiplin dan hukum

Warta Kota/istimewa
PELATIHAN OJOL. Ketua Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) dr. Dian Pratama (tengah) saat foto bersama dengan anggotanya sekaligus para pengemudi ojek online (ojol). Para ojol diberikan pelatihan secara gratis di kawasan Cempaka Putih, Jakata Pusat untuk mempermudah dalam menangani gawat darurat di jalan raya (Warta Kota/dok. Kesira) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Badan kesehatan Partai Gerindra, Kesehatan Indonesia Raya (Kesira) menggandeng Dinas Kesehatan DKI Jakarta, untuk memberi pelatihan kepada para ojek online (ojol) dalam menangani keadaan gawat darurat di jalan raya.

Para pengemudi ojol mendapat pembekalan di Ruko Rawasari Mas Blok B12 Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat selama dua hari dari Sabtu (1/2/2025) sampai Minggu (2/2/2025) secara gratis.

Ketua Kesira, dr. Dian Pratama mengatakan, tidak hanya sebagai sarana transportasi, tetapi ojol juga sebagai salah satu pilar penting dalam penanganan gawat darurat di jalan raya. 

Di tengah padatnya lalu lintas dan keterbatasan akses menuju rumah sakit atau pusat medis, ojol sebagai salah satu moda transportasi yang fleksibel dan dapat menghindari kemacetan.

Baca juga: Danau Lido Bogor Menyusut 24 Hektar, Menteri Hanif Minta 10 Hektar Dikembalikan ke Fungsi Aslinya

"Pengemudi ojek online yang terlatih dalam situasi darurat dapat memberikan pertolongan pertama seperti menghentikan pendarahan, memfasilitasi pernapasan, dan memastikan korban tetap dalam kondisi stabil sebelum sampai ke fasilitas medis," kata dr Dian pada Sabtu (1/2/2025).

Menurutnya, belum ada perusahaan layanan ojol yang memperhatikan terkait pelatihan dasar penanganan medis kepada mitra pengemudi mereka. 

Padahal ini menjadi nilai lebih provider untuk mempromosikan keunggulan layanan, bahwa selain memberikan jasa transporasi juga para pengemudi ojol, mereka juga lebih siap dalam menangani situasi darurat di jalan raya terkait penanganan awal gawat darurat.

Berdasarkan data yang ada, ucap dia, peran ojol dalam penanganan gawat darurat terbukti efektif dalam mengurangi waktu respons, dan meningkatkan tingkat keselamatan korban kecelakaan. 

Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Perintahkan Bareskrim Usut Tuntas Pagar Laut Tangerang

Hal ini menandakan bahwa ojek online bukan hanya sekadar moda transportasi, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam mendukung sistem layanan darurat di Indonesia.

Di samping perlu penanganan awal yang tepat oleh para penggemudi ojek online, lanjut Dian, yang tidak kalah pentingnya adalah penanganan pada fasilitas pelayanan kesehatan, rumah sakit atau klinik. 

"Hal ini tentu memberikan ruang kepada petugas kesehatan dan petugas medis bila terjadi konflik atas kecelakaan yang terjadi, bilamana dari awal tidak diantisipasi dapat mengakibatkan terjadinya sengketa medis," jelas Dian.

Baca juga: Tinjau Jalan Amblas di Cimanggis Depok, Yeti Wulandari Minta Dinas PUPR Segera Perbaiki

Oleh karena itu, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta ini menilai, menjadi sebuah kewajiban tenaga kesehatan dan tenaga medis harus dapat mengerti seperti apa pelanggaran etika, disiplin dan hukum. 

Upaya ini diharapkan bisa menghindari konflik yang mungkin muncul terjadi.

"Untuk itu dalam rangka ulang tahun ke-17 Partai Gerindra, Badan Kesehatan Indoneisa Raya bekerja sama dengan lembaga Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan Daerah Khusus Jakarta berinisiatif mengadakan pelatihan khusus dalam pertolongan pertama," tuturnya. (faf)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved