Kabupaten Bogor
Demi Wujudkan Indonesia Emas, Pemkab Bogor Bikin Program Pra Nikah Untuk Mencegah Pernikahan Dini
Susi mengungkapkan pihaknya terus melakukan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor melalui pemberian makanan bergizi, pemberian, tablet
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Kasus stunting di Kabupaten Bogor mengalami penurunan sebesar sebesar 1,57 persen atau sebanyak 6.231 balita pada 2024.
Hal itu diungkapkan Kepala DP3AP2KB Kabupaten Bogor, Susi Rahayu, kepada wartawan di Cibinong, Jawa Barat, pada Selasa (3/12/2024).
"Berdasarkan EPPGBM (elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) Kementerian Kesehatan, kasus stunting di Kabupaten Bogor turun 1,57 persen," kata Susi.
Sementara berdasarkan hitungan SSGI (Survei Status Gizi Indonesia), angka stunting di Kabupaten Bogor kini berada di angka 27,4 persen.
Baca juga: Kecewa Hingga Saat Ini Dusunnya Tak Dialiri Listrik, Warga Dusun Begantung Kalbar Kompak Golput
"Pemerintah Kabupaten Bogor terus berkomitmen menurunkan angka stunting agar bisa mencapai 14 persen sesuai target dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)," ujarnya.
Untuk menurunkan angka stunting, Pemkab Bogor telah melakukan kegiatan Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Periode II Tahun 2024 di Gedung Korpri Kabupaten Bogor, Cibinong, pada Senin (2/12/2024).
"Diseminasi hasil audit kasus stunting ini merupakan upaya pengurangan kasus stunting tahap kedua tahun 2024. Sebelumnya diseminasi audit kasus tahap pertama telah dilaksanakan di Kecamatan Dramaga," papar Susi.
Baca juga: ABG Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus, Polisi Periksa Isi Hape dan Ini yang Ditemukan
Dia menjelaskan diseminasi hasil audit kasus stunting periode kedua tahun 2024 ini bertujuan untuk menyebarluaskan temuan audit, mengidentifikasi akar masalah stunting, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah gizi kronis pada anak balita.
“Ini jadi momentum bagi kita untuk menciptakan perubahan positif dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang tumbuh cerdas sehat dan produktif untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045," imbuh Susi.
Susi mengungkapkan pihaknya terus melakukan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor melalui pemberian makanan bergizi, pemberian, tablet penambah darah, memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu hamil dan ibu muda yang memiliki anak usia dibawah 2 tahun.
Baca juga: Polres Metro Depok Amankan Barbuk Narkoba Senilai Rp 1,4 Miliar dari 3 Pengedar
"Kami juga menggelar program sekolah pra nikah untuk mencegah pernikahan dini dan akademi sekolah hebat bekerjasama dengan IPB University," tandas Susi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.