Kabupaten Bogor
Halimah Munawir Kolaborasikan Musik Jazz dengan Etnik Pasundan, Hipnotis Wisatawan di Puncak Bogor
Halimah Munawir mengatakan kolaborasi musik jazz dan etnik Pasundan ini sukses menghibur penonton.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Rumah Budaya HMA (Halimah Munawir Anwar) di Desa Kuta, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menggelar pertunjukan musik pada Sabtu (16/11/2024) malam.
Kegiatan yang diinisiasi oleh budayawan Halimah Munawir Anwar ini menghadirkan musisi jazz Harry Toledo dan pemusik etnik Pasundan Jajang Bojay.
Halimah Munawir mengatakan kolaborasi musik jazz dan etnik Pasundan ini sukses menghibur penonton.
"Kolaborasi ini penting agar musik Etnik Pasundan mendapatkan tempat di hati penggemar musik," kata Halimah kepada wartawan, Senin (18/11/2024).
Baca juga: Lestarikan Budaya Sunda, Rumah Budaya HMA Bogor Dapat Penghargaan dari Karaton Sumedang Larang
Pemilik Rumah Budaya HMA ini memiliki cita - cita mengkolaborasikan musik jazz dengan musik Etnik Pasundan.
"Saya berharap penggemar musik, terutama jazz, bisa menggemari musik etnik Pasundan. Setelah itu, mereka otomatis akan ikut melestarikan kesenian dan kebudayaan Sunda maupun Indonesia," ujarnya.
Halimah berjanji akan mempertunjukkan kolaborasi musik serupa di masa yang akan datang.
"Kami akan menggelar ajang Rumah Budaya Jazz Festival pada 2025 mendatang," tutur Halimah.
Kolaborasi musik jazz dengan musik Etnik Pasundan pada Sabtu (16/11/2024) ini sukses menghipnotis penonton, baik warga Jakarta maupun Puncak, yang hadir di Rumah Budaya HMA.
Baca juga: Delapan Budaya Betawi sebagai Warisan Budaya Takbenda, LKB: Bentuk Pengakuan Eksistensi
Uniknya, mereka baru bertemu pada Sabtu malam kemarin, dan tanpa latihan. Tetapi dua musisi ini langsung 'tune in' (padu).
Harry Toledo dan Jajang Bojay memulai kolaborasi dengan membawakan lagu Brian Bromberg berjudul 'The Magic of Moonlight'.
Selanjutnya, mereka membawakan lagu karya musisi legendaris Chrisye berjudul 'Cintaku', Harvey Malaiholo 'Dia', Mus Mujiono 'Arti Kehidupan', dan Kin 'Saat - saat Bersamamu'.
Harry Toledo yang juga Presiden Indonesua Bass Family (IBF) mengatakan genre jazz dan etnik Pasundan sebenarnya sulit disatukan, tetapi tidak sulit jika dimainkan secara beriringan.
"Mengkolaborasikan dua genre musik apapun itu sulit. Tetapi kunci keberhasilan kolaborasi musik jazz dan etnik Pasundan ini adalah main dengan niat dan hati yang tulus," kata Harry Toledo kepada wartawan, Sabtu (16/11/2024).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.