Berita Nasional
Meski Tak Hadir, Megawati Perintahkan 110 Anggota MPR Fraksi PDI-P Menyaksikan Pelantikan Prabowo
Megawati juga melarang mereka untuk pergi ke luar kota atau luar negeri saat pelantikan Presiden-Wakil Presiden berlangsung.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ketua Umum PDI-P sekaligus presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029 di MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2024).
Megawati Soekarnoputri tidak hadir dalam pelantikan ini karena sedang tidak dalam kondisi prima dan menderita flu setelah lawatannya ke Uzbekistan.
Selain Megawati, capres-cawapres usungan PDI-P pada Pilpres 2024, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, juga absen meski sebelumnya menyatakan akan hadir.
Ganjar beralasan, ia sedang mengikuti acara konsolidasi PDI-P di Bali, sedangkan Mahfud mengatakan, ada keperluan menjenguk ibunya yang sudah lanjut usia di Surabaya, Jawa Timur.
Baca juga: Presiden RI Prabowo Sapa Warga di Sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin Saat Menuju Istana Negara
Meskipun tidak hadir, Megawati memerintahkan 110 anggota MPR fraksi PDI-P menyaksikan pelantikan Prabowo.
Ia juga melarang mereka untuk pergi ke luar kota atau luar negeri saat pelantikan Presiden-Wakil Presiden berlangsung.
Sikap ini diapresiasi oleh kubu Gerindra.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra yang juga Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyinggung bahwa kehadiran anggota Fraksi PDI-P dalam pelantikan ini sebagai bentuk kebersamaan yang hangat.
"Alhamdulillah, teman-teman PDI-P 110 hadir, dan kami mengucapkan terima kasih karena kami merasakan ada kehangatan dan kebersamaan yang luar biasa dalam sidang paripurna MPR yang baru saja berlangsung," ungkap Ahmad Muzani.
Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Umumkan Nama Menteri Kabinet Merah Putih, Sekretaris Kabinet Mayor Teddy
Muzani menambahkan, sikap PDI-P telah disampaikan kepada kubu Gerindra beberapa hari sebelumnya.
Ia menegaskan, meskipun PDI-P tidak menempatkan kadernya di kabinet, hal itu tidak berarti mereka berada di luar pemerintahan Prabowo.
"Bagi PDI Perjuangan, itu tidak berarti oposisi. PDI Perjuangan tidak mengenal oposisi, tetapi juga tidak mengenal koalisi," ujar Muzani.
Sementara itu dalam pidato perdananya di MPR, Prabowo juga menyampaikan rasa hormatnya kepada Megawati.
"Kita berterima kasih kepada Presiden Megawati," kata Prabowo, yang disambut tepuk tangan hadirin.
Ia menilai, Megawati telah menyelesaikan masalah-masalah krisis ekonomi pada 1998.
"Harus diakui, di bawah pemerintahan Megawati, masalah perusahaan-perusahaan yang banyak hancur dapat diperbaiki dan diselamatkan," ucapnya.
Baca juga: Prabowo dan Jokowi Kompak Pakai Baju Adat Betawi di Pelantikan Presiden RI
PDI-P Siap Dukung Prabowo-Gibran
Politikus PDI-P Aria Bima juga menegaskan bahwa partainya tidak ingin dianggap apriori terhadap pemerintahan Prabowo.
Sebab, sikap partai ditentukan dalam kongres.
"PDI-P tidak mau dikatakan apriori terhadap pemerintahan Pak Prabowo," kata dia.
Ia melanjutkan, PDI-P pada dasarnya siap mendukung Prabowo sepanjang sesuai dengan Pancasila, UUD 1945, memperkuat NKRI, dan berpihak kepada rakyat.
"Selama empat ini menjadi hal yang terkait dengan acuan atau anggapan dasar atau tujuan dari Pak Prabowo, PDI-P sepenuhnya akan menjadi kawan strategis pemerintahan Pak Prabowo," kata Bima.
"Kalau ada hal-hal yang secara teknokratik kadang kita tidak setuju, kita akan berikan persandingan kebijakan," sambungnya.
Ketua Bidang Politik DPP PDI-P Puan Maharani menekankan, PDI-P bakal tetap mendukung pemerintahan ke depan meski tak ada kadernya yang masuk dalam kabinet.
“Bekerja sama dan saling mendukung itu tidak perlu, tidak harus dalam kabinet,” ucap ketua DPR itu.
Puan melanjutkan posisi politik PDI-P bakal diumumkan oleh Megawati.
“Insya Allah, posisi PDI-P ke depan nantinya tentu saja akan diumumkan oleh ketua umum,” kata dia.
Puan juga mengapresiasi pidato perdana Prabowo yang dianggap selaras dengan filosofi Soekarno tentang gotong-royong.
Dia pun meyakini, dalam waktu dekat Prabowo dan Megawati bisa bertemu.
"Insya Allah, segera akan bertemu. Silaturahmi tidak bisa dibatasi sebelum atau setelah pelantikan," sebut Puan.
Sementara itu, Muzani juga menyatakan, pertemuan antara Megawati dan Prabowo masih dalam rencana.
"Kapan pertemuannya, ya nanti akan dicocokkan dengan waktu dan kegiatan kedua beliau," ujarnya di kesempatan yang berbeda.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menakar Hubungan Prabowo dan PDI-P Usai Pelantikan", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2024/10/21/07200861/menakar-hubungan-prabowo-dan-pdi-p-usai-pelantikan?page=all#page2.
Kompascom+ baca berita tanpa iklan: https://kmp.im/plus6
Download aplikasi: https://kmp.im/app6
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.