Kriminalitas
Fakta Sebelum Aqila Bocah 4 Tahun asal Cilegon Tewas Dibekap dan Dipukul Pakai Shockbreaker Motor
Fakta Sebelum Aqila Bocah 4 Tahun asal Cilegon, Banten Tewas Dibekap dan Dipukul Pakai Shockbreaker Motor
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CILEGON - Aqilatunnisa Prisca Herlan bocah berusia 4 tahun yang tak berdosa tewas dengan cara sadis.
Aqila yang tinggal di rumah kontrakan bersama bapak dan ibunya, Amelia di Komplek BBS 3, Cilegon, Banten tewas dengan cara dibekap dan dipukul pakai shockbreaker motor.
Korban dibunuh oleh teman ibunya di sebuah gudang di samping rumah kontrakannya, Selasa (17/9/2024).
Jenazah bocah tersebut dibuang di pinggir Pantai Cihara, Kabupaten Lebak, Banten, dengan kondisi wajah tertutup lakban.
Baca juga: Seorang Balita di Serang Banten Tewas Digorok Ayah Kandungnya Sendiri
Jenazah korban ditemukan warga pada Kamis (19/9/2024).
Polres Cilegon berhasil menangkap kelima pelaku pembunuhan Aqila.
Mereka adalah Saenah (38), Rahmi (38), Emi (23), Ujang (23), dan Yayan (32).
Otak utama pembunuhan bocah tersebut adalah Saenah dan Rahmi. Keduanya sakit hati lantaran Keduanya sakit hati lantaran ditagih utang pinjaman ponjol dan kerap dibentak ibu korban.
Sejumlah fakta terungkap sebelum Aqila tewas secara sadis.
Mantan Tetangga Utang

Dilansir dari TribunBanten.com, Kasat Reskrim Polres Cilegon, AKP Hardi Meidikson mengungkapkan bahwa pelaku utama Rahmi merupakan mantan tetangga ibu korban.
Rahmi tinggal di samping rumah kontrakan yang ditinggali ibu korban. Rumah tersebut saat kejadian merupakan gudang kosong.
Sebab itu, mereka saling kenal. Rupanya Rahmi dan Saenah merayu ibu korban untuk meminjam uang melalui pinjol dengan data sang ibu korban.
Baca juga: Pengakuan Bocah Perempuan Berusia 5 Tahun Saat Dipeluk Pemilik Warung di Bekasi
Mereka ingin meminjam uang lantaran mau usaha.
Rahmi meminjam uang sebesar Rp 75 juta. Namun, Rahmi tak jua membayarnya, sehingga membuat ibu korban membentaknya
Tindakan itu membuat Rahmi sakit hati dan merencanakan pembunuhan terhadap ibu korban.
Rahmi dan Saenah merencanakan pembunuhan terhadap ibu korban sebulan sebelum mereka membunuh Aqila. Namun, rencana itu batal.
Mereka pun merencanakan membunuh Aqila dua sebelum kejadian.
Cemburu Rahmi Dekat dengan Ibu Korban
Saenah yang juga merupakan otak pembunuhan Aqila. Dia mau membunuh bocah berusia 4 tahun tersebut lantaran dibakar api cemburu.
Perlu diketahui bahwa Saenah dan Rahmi menjalin hubungan asmara sesama jenis selama dua tahun.
Saenah cemburu lantaran Rahmi kerap jalan dengan ibu korban.
Maka dari itu, ketika Rahmi merencanakan untuk membunuh ibu korban, Saenah pun menyambut ajakan tersebut.
Baca juga: Hampir Sebulan Dilaporkan Menghilang, Bocah SMP Asal Bekasi Ditemukan Sedang Mengamen di Kota Tua
Namun, gagal. Mereka pun kemudian merencanakan membunuh Aqila.
"Tersangka S cemburu, karena dia selalu mengajak RH ke sana ke sini. Makanya S mau diajak membunuh korban," kata AKP Hardi Meidikson.
Sang Ayah Batal Lapor Polisi

AKP Hardi Meidikson membenarkan bahwa sang ayah mau melaporkan ancaman penculikan dan penganiayaan terhadap Aqila.
Namun, urung dilaporkan.
Menurut AKK Hardi, informasi yang diperolehnya itu kemudian diselidiki. Lalu, diperoleh informasi bahwa ayah korban sudah mengumpulkan bukti untuk melaporkan ancaman penculikan.
Bukti tersebut berupa screenshoot WA sang penculik.
"Saya klarifikasi bahwa ayah korban belum membuat laporan. Ayah korban mengurungkan niatnya untuk laporan," tuturnya.
Emi Melakban Muka Korban, Dijanjikan Dibayar Rp 50 Juta

Rahmi dan Saenah mengajak Emi, Ujang (23), serta Yayan (32) turut serta membunuh Aqila.
Emi diming-imingi uang Rp 50 juta agar mau turut serta membunuh Aqila.
Sedangkan Ujang dan Yayan mau dibayar Rp 100.000 untuk membuang jenazah Aqila.
Rencana pembunuhan tersebut dilakukan dua hari sebelum peristiwa tersebut. Mereka pun mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan. Kemudian juga membagi tugas.
Saenah dan Rahmi memantau aktivitas Ibu korban agar bisa menculik Aqila.
Baca juga: Bocah 7 Tahun di Bekasi Dijambret, Korban Langsung Syok Tak Berkutik
Saenah juga membawa bantal boneka dari rumahnya untuk membekap bocah tak berdosa tersebut.
Kemudian juga membawa tas gendong. Sedangkan Emi tugasnya melakban muka korban.
Dibekap Bantal Boneka yang Diduduki dan Dipukul Shockbreaker

Kamis (17/9/2024), Saenah, Rahmi dan Emi sudah berada di gudang yang terletak di samping rumah korban.
Saat melihat Ibu korban keluar rumah untuk menjemput suaminya atau ayah korban, Saenah pun mendatangi rumah korban.
Bocah berusia 4 tahun itu lalu diculik dan dibawa ke gudang,
Di gudang tersebut Emi sudah siap dengan lakbannya. Saenah dan Rahmi lalu membekap Aqil dan memegang kepalanya.
Emi kemudian melakban wajah Aqila, sehingga anak tersebut meronta-ronta.
Hal itu membuat Saenah panik dan lalu mengambil shockbreaker. Benda itu dipukulkan ke pundak Aqila.
Saenah pun mengambil boneka bantal dan menaruhnya di wajah Aqila. Lalu, bantal tersebut diduduki Saenah yang bobot tubuhnya berat.
Tindakan tersebut membuat Aqila tewas lantaran tak bisa bernafas. Jenazah Aqila lalu dimasukkan ke dalam tas gendong.
Selanjutnya menyuruh Yayan dan Ujang untuk membuang mayat Aqila.
Profil Titus Pengantar Obat yang Membunuh Okta Tegal Setelah Berhubungan Intim Satu Menit |
![]() |
---|
Diduga Mencopet, Seorang Pria Diamankan Saat Aksi Demo Buruh di DPR |
![]() |
---|
Menguak Dugaan Dalang Dibalik Layar Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sosok Istri Trauma |
![]() |
---|
Wanita Muda asal Brebes Tewas Digorok, Jenazahnya Tergeletak di Depan Kos di Jalan Brantas Tegal |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan Bos Besar, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Keluarga Transmigran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.