Pengmas UI

Legenda Tanah Sumba, Kisah Lingu Lango Diangkat ke Sastra Digital oleh Dosen UI

Legenda Tanah Sumba, Kisah Lingu Lango Diangkat ke Sastra Digital oleh Dosen UI. Hal ini memastikan warisan budaya ini tidak hilang termakan zaman.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Legenda Tanah Sumba, Kisah Lingu Lango Diangkat ke Sastra Digital oleh Dosen UI 

Asal Usul Kampung Kadoku 

Pada kesempatan kunjungan itu, mereka berkesempatan berdialog dengan warga setempat dan Rato mengenai asal usul Kampung Kadoku (Legenda Lende Watu).

Kadoku merupakan salah satu kampung adat yang belum teraliri listrik dan masih mempertahankan
ritual-ritual adat.

Baca juga: Aplikasi Perixa Batin untuk Atasi Kesehatan Mental Gen Z Ditemukan Fakultas Ilmu Keperawatan UI

Rumah-rumah di kampung ini (dikenal dengan nama Uma Menara) yang berjumlah 20 terbuat dari bambu dan papan kayu.

Dialog antara tim pengmas UI dan warga lokal berlangsung hangat.

Menurut masyarakat setempat, asalusul Kampung Kadoku dan tokoh Ubu Uang bermula dari kisah raja sakti penguasa petir yang membebaskan Kampung Kadoku dari jajahan Nippon (Jepang) di tanah Sumba, menggunakan serudukan para kerbau yang tanduknya diikat dengan alan-alang.

Kisah kampung Kadoku serta ritual-ritual adatnya akan dibuatkan narasi melalui sastra digital dalam bentuk komik Legenda Lende Watu dan Ubu Uang oleh tim pengmas UI dari FIB tersebut.

Selain berdialog, tim itu berkesempatan untuk melihat secara langsung patung Ubu Uang, namun sayangnya tidak dapat didokumentasikan karena kepercayaan adat masyarakat di lokasi tersebut dan
pamali (pantang) yang diyakini oleh warga.

Baca juga: Mantan Menperin Saleh Husin Raih Doktor di SKSG UI, Diwisuda dengan Predikat Summa Cum Laude

Konon, menurut warga Kampung Kadoku, terdapat bulan pamali yang ditetapkan di November, di mana banyak ketentuan dan larangan yang harus dipatuhi agar tidak terjadi kesialan.

Tim Pengmas FIB UI juga akan bekerja sama dengan Rumah Seni Wanno sebagai program kerja sama
lanjutan dengan Dinas Pariwisata Sumba Barat untuk membuat Festival Budaya Sumba bertajuk,
“Legenda, Sastra, dan Revitalisasi.”

Festival ini akan mengadakan pameran kain tenun, pagelaran budaya Sumba, dan pameran kampung adat Sumba dalam bentuk digital.

Dr. Suma Riella Rusdiarti, S.S., M.Hum, salah satu anggota pengabdi, berkomentar bahwa festival ini adalah langkah nyata untuk memberdayakan masyarakat Sumba Barat, meningkatkan kualitas produk lokal, dan memperkenalkan kekayaan budaya Sumba ke kancah internasional.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved