Depok Hari Ini

Potret Kegemaran Warga Depok Buang Sampah Sembarangan

Oknum warga Depok lebih memilih untuk membuang sampahnya sembarangan di pinggir jalan maupun di lokasi-lokasi sepi dan jauh dari pemukiman warga.

Penulis: murtopo | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Murtopo
Sampah menumpuk di Jalan Pekapuran, Cimanggis Depok dekat pangkalan angkot D69 tak jauh dari persimangan Jalan Pekapuran dan Jalan Raya Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com, Murtopo

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TAPOS -- Sampah menjadi permasalahan yang belum ada solusinya di Kota Depok.

Selama ini Pemerintah Kota Depok hanya mengandalkan Tempat Pembuangan Sampah Akhir Cipayung untuk membuang sampah warga dari 11 Kecamatan.

Namun saat ini sampah di TPA Cipayung sudah melebihi kapasitas, hinga pemerintah kota Depok terpaksa membuka tutup pelayanan pembuangan sampah ke TPA tersebut.

Sementara prilaku sejumlah warga Kota Depok dalam mengelola sampah juga masih buruk.

Oknum warga Depok lebih memilih untuk membuang sampahnya sembarangan di pinggir jalan maupun di lokasi-lokasi sepi dan jauh dari pemukiman warga.

Seperti pantauan TribunnewsDepok.com di Jalan Pekapuran, Cimanggis Depok dekat pangkalan angkot D69 tak jauh dari persimangan Jalan Pekapuran dan Jalan Raya Bogor.

Sampah menumpuk di Jalan Pekapuran, Cimanggis Depok dekat pangkalan angkot D69 tak jauh dari persimangan Jalan Pekapuran dan Jalan Raya Bogor.
Sampah menumpuk di Jalan Pekapuran, Cimanggis Depok dekat pangkalan angkot D69 tak jauh dari persimangan Jalan Pekapuran dan Jalan Raya Bogor. (Tribunnewsdepok.com/Murtopo)

Tampak sampah menumpuk di tepi jalan dan tak kunjung diangkut oleh petugas kebersihan dari Pemkot Depok.

Dari sampah yang ada terlihat merupakan sampah rumah tangga yang tidak dipilah.

Bau tak sedap pun merebak dari tumpukan sampah tersebut.

Tidak hanya sampah yang dibungkus plastik, warga juga membuang sampah dengan jumlah yang lebih banyak menggunakan karung dan bungkus plastik sampah berukuran besar berwarna hitam.

Tampak-sampah tersebut mereka letakkan saja di tepi jalan.

Baca juga: Diskusi Hari Konservasi Alam, PDIP Ajak Masyarakat Pintar Memilah Sampah

Tumpukan sampah juga tampak berserakan di Jalan Gas Alam Cimanggis Depok tak jauh dari terowongan Tol Cijago.
Tumpukan sampah juga tampak berserakan di Jalan Gas Alam Cimanggis Depok tak jauh dari terowongan Tol Cijago. (Tribunnewsdepok.com/Murtopo)

Tumpukan sampah juga tampak berserakan di Jalan Gas Alam Cimanggis Depok tak jauh dari terowongan Tol Cijago.

Meskipun ada spanduk himbauan agar warga tidak membuang sampah di lokasi tersebut namun tetap saja ada warga yang membuang sampah dan menumpuknya di pinggir jalan dan trotoar.

Tumpukan sampah juga tampak menumpuk di Jalan Raya Tapos tak jauh dari Emeralda Golf, Tapos Depok.

Di jalan akses menuju Kecamatan Tapos tersebut tampak sampah menumpuk di pinggir jalan.

Sampah-sampah di Jalan Raya Tapos tersebut juga tak kunjung diangkut oleh petugas kebersihan baik dari Kecamatan Tapos maupun dari Pemerintah Kota Depok.

Baca juga: Kader PDIP Buang Sampah di Balai Kota Depok, Wali Kota M Idris: Kami Akan Investigasi!

Masalah sampah di Kota Depok pun menjadi perhatian para Kader PDIP Kota Depok.

Sejumlah kader PDI Perjuangan Kota Depok pun melakukan aksi protes dengan masalah sampah yang tak kunjung dibenahi dengan membuang sampah yang diangkut menggunakan tiga mobl pickup di depan Kantor Wali Kota Depok pada Minggu (11/8/2024).

Selain membuang sampah di depan Balai Kota Depok, mereka juga menyampaikan orasi berisi protes penanganan sampah yang buruk di Kota Depok.

Sekretaris DPC PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman menjelaskan, aksi tersebut dilakukan lantaran TPA Cipayung ditutup.

Baca juga: Lagi-lagi TPA Cipayung Tutup Layanan Pembuangan Sampah dari Warga Depok hingga Senin Ini

“Kami lagi melakukan program konservasi alam nasional, problemnya di Depok adalah ketika kami berhubungan dengan pemerintah kota tempat pembuangan akhir nggak bisa digunakan karena longsor,” kata Ikra di lokasi.

“Kami cek TPS tempat pembuangan sementara penuhnya luar biasa,” sambungnya.

Kata Ikra, persoalan sampah berserakan hampir menyeluruh di wilayah Kota Depok dan belum menemukan solusi dari pemerintah setempat.

“Maka mau di mana kami buang ini sampah yang telah kami bereskan dari lingkungan warga, mau dibuang ke mana,” ujarnya.

Untuk itu, kader PDIP bermaksud menitipkan sampah ke Pemkot Depok agar mereka merasakan apa yang menjadi persoalan warga.

Sekretaris DPC PDIP Kota Depok, Ikravany Hilman mengungkapkan alasan kadernya membuang sampah di Kantor Wali Kota Depok.

Baca juga: Protes TPA Cipayung Tutup, Kader PDIP Buang 3 Mobil Pick-up Sampah di Balai Kota Depok

Kata anggota DPRD Kota Depok itu, Pemerintah Kota (Pemkot) harus turut merasakan persolan sampah yang sedang dialami oleh masyarakat.

“Jangan cuma lingkungan warga yang kotor, coba kalau kantor wali kota kayak apa rasanya,” kata Ikra di lokasi, Minggu (11/8/2024).

Ikra menilai, Pemkot Depok belum memberikan solusi yang jelas untuk menangani persoalan sampah hingga masa akhir jabatannya.

“20 tahun berkuasa untuk beresin Kota Depok termasuk salah sampahnya tapi sampai hari ini masih begini-begini aja makanya,” ujarnya.

Ikra membandingkan Kota Depok dengan Kota Surabaya dan Banyumas yang telah berhasil mengolah sampah dengan baik dan bermanfaat.

Sampah-sampah yang dibuang di Kantor Wali Kota Depok tersebut bersumber dari satu lingkungan warga di wilayah Cimanggis.

Sampah Tanggung Jawab Warga Bersama

Sementara itu dilansir dari Berita.Depok.id, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Keluarga (TP-PKK) Kota Depok, Elly Farida mengajak masyarakat untuk meningkatkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Utamanya, terhadap permasalahan sampah yang menjadi tanggung jawab bersama.

"Saya cuma mau mengingatkan kepada masyarakat. Kita tuh udah bikin dosa kolektif, karena kalau satu orang membuang satu kresek sampah sembarangan dikalikan 2,2 juta warga Depok, totalnya banyak sekali," tutur Bunda Elly sapaan Ketua TP-PKK Depok kepada berita.depok.go.id, Minggu (18/08/24).

Untuk itu, kata Bunda Elly, jumlah penduduk Kota Depok yang banyak akan menjadi berkah, jika semua elemen berkolaborasi dalam mengatasi permasalahan sampah.

Baik dari unsur pemerintah, lembaga, komunitas hingga warga masyarakat di lingkungan.

"Jika kita bisa kerja sama dengan semua elemen sampai ke RW akan sangat baik," ujar dia.

Menurutnya, selama ini yang cukup masif bergerak ikut serta menangani permasalahan ini hanya bank sampah. Sedangkan, masyarakat masih kurang perhatian terhadap permasalahan sampah

"Seakan-akan itu hanya tugas pemerintah, tetapi itu juga tugas bersama. Pemerintah juga tidak lepas tangan dan mengupayakan penanganan permasalahan sampah," pungkas Bunda Elly. (Mur)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved