Universitas Indonesia
Pengmas BEM FKG dan FIK UI di Atambua NTT: Mencari Makna Kemerdekaan di Ujung Perbatasan Indonesia
Didampingi dua dosen pendamping, mereka melakukan perjalanan panjang sejauh kurang lebih 3000 KM yang ditempuh selama 20 jam perjalanan
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Vini Rizki Amelia
Hal lain yang cukup menggembirakan bahwa terdapat sinyal internet dan convenience store di sana. Program pengabdian ini meliputi kelas formal dan informal, serta intervensi kesehatan dalam rangka perangi stunting.
Kapela Santo Theodorus Silawan juga menjadi saksi diadakannya kegiatan penyuluhan, pemeriksaan kesehatan umum, dan gigi mulut untuk warga.
“Melihat senyum dan harapan warga serta anak-anak Desa Silawan, menjadi makna baru kami dalam memajukan kesehatan dan kualitas hidup warga Indonesia di daerah perbatasan dimana semua warganya juga berhak merayakan kemerdekaan,” ujarnya.
“Merdeka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, merdeka untuk mendapatkan pendidikan tinggi, serta mereka merdeka untuk mempunyai mimpi yang sama dengan warga ibu kota negara yaitu majunya infrastruktur dan sumber daya manusianya,” pungkasnya. (m38)
Minta Bantuan Deolipa Yumara, Sandi Butar Butar Siap Laporkan Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok |
![]() |
---|
Bebas dari Penjara, Jessica Wongso: Saya Mau Lihat di Luar Sana Itu Ada Apa |
![]() |
---|
Knalpot Brong Picu Tawuran di Kabupaten Bogor, Seorang Remaja Tewas Dibacok |
![]() |
---|
Gandeng Puluhan Perguruan Tinggi, UI Sabet Rekor MURI Penuangan Cairan Eco Enzyme Terbanyak |
![]() |
---|
Cerita Mahasiswi Fakultas Farmasi UI Raih Penyanyi Alto Terbaik di Ajang Gita Bahana Nusantara 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.