Universitas Indonesia
FMIPA UI Pengmas di Pantai Mapak Indah Mataram, Edukasi Konservasi Penyu hingga Restorasi Pantai
Ketua KP2M Mahendra Irawan menjelaskan, pengmas ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan gebrakan luar biasa yang dilakukan oleh mahasiswa UI
Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Tim Kepedulian Masyarakat ‘Sea Turtle to Sea’ dari Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) mengadakan pengabdian masyarakat (Pengmas) selama lima hari, dimulai pada Jumat (5/8/2024) hingga Selasa (6/8/2024).
Kegiatan Pengmas tersebut diadakan di Pantai Mapak Indah, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan Pengmas tersebut diikuti oleh enam mahasiswa dan dua dosen pembimbing bernama Yasman dan Retno Lestari.
Dalam pelaksanaannya, peserta Pengmas juga bekerja sama dengan mahasiswa Universitas Mataram dan Komunitas Pecinta Penyu Mapak (KP2M).
Baca juga: Pemulung Temukan Mayat Bayi Dalam Koper Saat Mengais Sampah di TPS Cigombong
Peserta Pengmas melakukan peningkatan konservasi penyu dengan mengedukasi masyarakat sekitar.
Selain itu, para peserta juga membuat mesin inkubator yang digunakan untuk menetaskan telur penyu di Pantai Mapak Indah.
Masyarakat sekitar pun nampak antusias mengikuti kegiatan tersebut, setidaknya ada 37 orang yang hadir mengikuti edukasi konservasi penyu.
Selain itu, 26 siswa kelas satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) 45 Ampenan juga berbondong-bondong mengikuti pembelajaran konservasi sejak dini.
Baca juga: PT Sentul City Serahkan PSU ke Pemkab Bogor, Warga Bukit Golf Hijau Merasa Sepenuhnya Merdeka
Di Pantai Mapak Indah terdapat tempat konservasi penyu yang dikelola oleh Ketua KP2M Mahendra Irawan.
Namun sayang, lokasi konservasi penyu di Pantai Mapak Indah ini mengalami abrasi yang parah sehingga keberlangsungan hidup penyu menjadi terancam.
Pengadaan inkubator sederhana yang dirakit oleh Tim Kepedulian Masyarakat mendapat sambutan hangat oleh Mahendra.
Baca juga: Pengmas BEM FKG dan FIK UI di Atambua NTT: Mencari Makna Kemerdekaan di Ujung Perbatasan Indonesia
Inkubator tersebut dapat mengatur suhu dari bagian dalam inkubator secara otomatis menggunakan thermostat.
Adapun inkubator tersebut juga telah dilengkapi sistem pendingin serta penghangat untuk menyesuaikan suhu yang tepat untuk telur penyu.
Inkubator telur penyu diharapkan dapat meningkatkan jumlah telur penyu yang berhasil menetas dengan baik nantinya.
Kemudian, dilakukan kegiatan sosialisasi konservasi yang diikuti oleh masyarakat sekitar Pantai Mapak Indah dengan harapan tumbuh kepedulian yang lebih mendalam terhadap keberadaan penyu.
Baca juga: 17 Bakal Calon Rektor UI Lolos ke Tahap Berikutnya, Ada Bakal Calon Rektor Perempuan
KIM Plus Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono Maju Pilkada Jakarta di Hotel Sultan Hari Ini |
![]() |
---|
6.500 Warga Puncak Ramaikan Pawai Ta’aruf Pembukaan MTQ ke-46 Kabupaten Bogor di Cisarua |
![]() |
---|
Gaji di Bawah UMR, Sandi Butar Butar Cerita Banyak Petugas Damkar Kota Depok yang Terlilit Pinjol |
![]() |
---|
PT Sentul City Serahkan PSU ke Pemkab Bogor, Warga Bukit Golf Hijau Merasa Sepenuhnya Merdeka |
![]() |
---|
Pengmas BEM FKG dan FIK UI di Atambua NTT: Mencari Makna Kemerdekaan di Ujung Perbatasan Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.