Hamzah Haz Wafat, Dimakamkan di Peristirahatan Terakhir Istrinya di Cisarua Bogor, Selalu Jaga Wudu

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR -  Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia Hamzah Haz menghembuskan nafas terakhirnya pada Rabu (24/7/2024) pukul 09.30 WIB.

Dilansir dari Tribunnews Hamzah Haz wafat di usia 84 tahun di Kediaman Tegalan, Matraman, Jakarta Timur. 

Kabar duka itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arwani Thomafi.

Arwani mengatakan, jenazah Hamzah Haz akan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Cisarua, Kabupaten Bogor.

Proses upacara penyerahan jenazah almarhum  Hamzah Haz kepada negara dilangsungkan di kediamannya.

Prosesi berlangsung pukul 14.13 WIB.

Jenazah diserahkan anak almarhum, Nur Agus Haz dan diterima perwakilan negara Wakil Menteri Investasi atau Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Yulot Tanjung.

Kemudian jenazah almarhum dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga di Cisarua, Kabupaten Bogor.

Almarhum Hamzah Haz dimakamkan di tempat peristirahatan istri pertamanya, almarhumah Asmaniah yang akrab disapa Hj. Nani.

Perlu diketahui bahwa istri pertama Hamzah Haz itu meninggal dunia pada Selasa 12 September 2017 pagi diusia 75 tahun.

Sebelumnya istri pertama Hamzah Haz dirawat di di RSPAD Gatot Subroto lantaran menderita sakit.

Baca juga: PJ Gubernur Jabar Dukung Pembahasan Raperda Pinjol, Atang Trisnanto: DPRD Kota Bogor Tambah Semangat

Nani Hamzah Haz dikenal sebagai sosok sederhana dan sabar, dan banyak berjasa kepada bangsa khususnya ketika mendampingi Hamzah Haz baik sebagai Wakil Presiden maupun Ketua Umum PPP.

Istri kedua Hamazh Haz, Tintin Kartini binti Kardiman meninggal dunia pada Rabu 19 Mei 2017 siang.

Ibu Titin diketahui menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto pukul 11.25 WIB.

Hamzah Haz Selalu Jaga Wudu

Hamzah Haz telah berpulang ke Rahmatullah. Almarhum meninggalkan 12 anak dan sekitar 30 cucu.

Hamzah Haz memiliki 8 delapan anak perempuan dan 4 empat anak laki-laki.

Kedelapan anak perempuannya adalah Era Ramita, Dewi Rafianti, Vera Safianti, Mirna Yuminar, Fani Safriansyah, Siti Laila, Yeyen Yunisa, dan Ayu Gustiningrum.

Usai tidak menjabat  Wakil Presiden dan tak aktif di partai politik, Hamzah Haz lebih mementingkan akhirat dan berbuat baik terhadap sesama.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Minta Asmawa Tosepu Lanjutkan Penataan Kawasan Puncak

Hamzah rajin beribadah dari masjid ke masjid. Oleh sebab itu, Hamzah Haz selalu menjaga wudunya.

Bahkan saat berenang pun Hamzah Haz berupaya agar wudunya tak batal.

Saat berenang pun mantan Ketua Umum PPP itu membaca salawat dan istighfar.

Aktivitas lainnya adalah memomong cucunya.

Hamzah Haz Remaja Pendiam, Tapi Suka Berorganisasi

Dikutip dari kompas.com, Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940.

Masa remajanya banyak dihabiskan di Ketapang dan Pontianak.

Dari pengakuan guru SMP-nya, Syamsumin, Hamzah termasuk siswa pendiam tetapi sangat gemar dalam berorganisasi.

Baca juga: Tantangan Kepala Daerah Jawa Barat 2024-2029

Pada 1961, Hamzah merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi di Akademi Koperasi.

Saat kuliah ia masih tetap memperlihatkan kegemarannya dalam berorganisasi, yakni aktif pada Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalbar.

Hamzah pun dipercaya menjadi ketua organisasi itu pada periode 1962-1965.

Setelah menamatkan Akademi Koperasi pada 1965, Hamzah lalu kembali ke Pontianak.

Di Pontianak ia dipercaya menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kalbar pada 1965-1971.

Pada pertengahan masa jabatannya di PMII, ia juga diangkat menjadi anggota DPRD I Kalbar mewakili NU.

Saat NU bersama partai-partai Islam lainnya melebur diri menjadi PPP pada 1971, ia aktif di dalamnya.

Baca juga: Kabar Duka, Ayah Bimbim Slank Meninggal Dunia

Ia kemudian dipercaya menjadi salah seorang Wakil Ketua DPW PPP Kalbar hingga tahun 1982.

Jadi anggota DPR dan menteri Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1971, PPP Kalbar berhasil meraih satu kursi untuk DPR, Hamzah pun dipercaya menempatinya.

Hingga 1990-an, karier Hamzah banyak dihabiskan sebagai anggota DPR RI.

Ia juga sempat menjadi Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan selama dua periode, yaitu 1992-1997 dan 1997-1998.

Di masa pemerintahan BJ Habibie, ia dipercaya untuk mengemban jabatan Menteri Negara Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal pada Mei 1998.

Hamzah Haz adalah wakil presiden Indonesia kedelapan yang bersanding dengan Megawati Soekarnoputri saat menggantikan Gus Dur.