Pilkada Bogor

KIM Terancam Pecah Kongsi di Pilkada Kabupaten Bogor, Duel Rudy Susmanto Versus Jaro Ade

Partai Golkar dan Partai Gerindra yang menjadi motor koalisi di tingkat nasional diprediksi  bakal mengajukan Calon Bupati sendiri dalam Pilkada Bogor

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Jaro Ade (kiri) dan Rudy Susmanto (kanan) berpeluang saling berhadapan dalam Pilkada Kabupaten Bogor 2024. 

Kondisi ini akan membuat dinamika dan eskalasi politik menjelang pilkada Kabupaten Bogor beberapa bulan ke depan akan diwarnai perebutan Calon Wakil Bupati.

"Sudah bisa dibayangkan Elly Yasin, Rike Iskandar, Sulhajji Jompa, Agus Salim, Ade Wardana akan berlomba, bersolek dan mengumpulkan modalitas agar bisa dipilih untuk menjadi Calon Wakil Bupati," ungkap Yusfitriadi.

Pria yang biasa disapa Kang Yus ini menambahkan dari sejumlah bakal calon wakil bupati yang sudah disebutkan di atas, hanya dua sosok yang sudah jelas-jelas diusung oleh partainya yaitu Elly Yasin dan Agus Salim.

"Apakah  Elly Yasin dan Agus salim yang akan mendampingi Rudi atau Jaro Ade, tentu saja masih banyak pertimbangan lain termasuk elektabilitas," imbuhnya.

Ketiga, eskalasi politik akan panas jika head to head Rudy Susmanto vs Jaro Ade.

"Dalam pertarungan politik, head to head sudah bisa dipastikan akan panas, baik menjelang proses pendaftaran pasangan calon maupun dalam tahapan kampanye," beber Kang Yus.

Hal ini terjadi karena rivalitas dan energi hanya akan bertumpu pada dua kekuatan politik ini.

"Partai Gerindra dan Partai Golkar dalam Pemilu 2024 kemaren selalu bersama-sama. Tiba-tiba dalam Pilkada harus berhadapan dan bertarung, tentu saja kondisi ini akan berimplikasi pada energi pertarungan yang lebih, baik di elit politik maupun di tataran akar rumput," jelas Kang Yus.

Keempat, peta pertarungan yang sudah jelas ini akan membuat masing-masing pihak akan melemparkan berbagai opini dan isu di tengah-tengah masyarakat. Ini akan membuat masyarakat terpolarisasi.

"Masyarakat harus bener-bener cerdas dan bertanggung jawab dalam menerima informasi apapun terkait isu yang akan dilemparkan ke tengah-tengah masyarakat," kata Yusfitriadi.

Kelima, pengkondisian struktur negara.

"Prediksi hampir semua pihak, bahwa berbagai fenomena dan indikasi kecurangan, pelanggaran dan berbagai masalah yang terjadi pada pemilu 2024 kemaren akan tereflikasi pada pilkada 2024 mendatang," ujar Yusfitriadi.

Dalam konteks Kabupaten Bogor, lanjutnya,  ada 'putra mahkota' yang menjadi salah satu calon bupatinya.

"Salah satu kandidat (Rudy Susmanto-Red) merupakan orang dekat presiden terpilih yang juga berdomisili di Kabupaten Bogor sehingga spirit untuk memenangkan pilkada tentu lebih besar," tambahnya.

Hal inilah yang mendorong adanya pengkondisian struktur negara, baik kepala desa, camat dan struktur lainnya bahkan pengkondisin penyelenggara pemilu untuk memenangkan 'putra mahkota' tersebut.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved