Kabupaten Bogor

Targetkan Bebas Kasus Tuberkulosis Tahun 2030, Ini Langkah Pemkab Bogor

identifikasi dini pasien Tuberkulosis yang beresiko akan mengalami kegagalan pengobatan jika pasein tidak patuh

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
TribunnewsDepok.com/Hironimus Rama
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi (kanan), dalam Rakor District-Based Public Private Mix (DPPM) di Hotel Alana Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu (12/6/2024) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BABAKAN MADANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, menargetkan eliminasi penyakit menular Tuberkulosis (TB) pada 2030.

Untuk mewujudkan hal itu, Pemkab Bogor memperkuat kolaborasi untuk meningkatkan pelayanan Tuberkulosis (TB) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes).

"Kami akan meningkatkan layanan di Fasyankes, baik puskesmas, klinik, rumah sakit pemerintah maupun rumah sakit swasta," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Agus Fauzi, dalam Rapat Koordinasi (Rakor) District-Based Public Private Mix (DPPM) di Hotel Alana Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Rabu (12/6/2024).

Selain itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor juga menggandeng United States Agency for International Development (USAID) sebagai bagian dari strategi District-Based Public Private Mix (DPPM).

Baca juga: Cegah Pelanggaran Pilkada 2024, Kejari Depok Jelaskan Kewenangan Hukum pada Anggota Sekretariat PPS

"Strategi DPPM adalah salah satu upaya untuk mendorong terwujudnya eliminasi Tuberkulosis (TB) pada 2030 mendatang," ucapnya.

Dia menjelaskan strategi ini menciptakan perluasan akses layanan yang bermutu dan berpihak kepada pasien. Salah satunya melalui penguatan jejaring pelayanan TB di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) pemerintah maupun swasta.

“Semoga rakor hari ini dengan kegiatan ini bisa memperkuat kolaborasi dan terjalin koordinasi yang baik dalam menjalankan strategi intervensi DPPM guna mewujudkan Kabupaten Bogor bebas eliminasi Tuberkulosis,” tutur Agus.

Baca juga: Jadwal Uji Emisi Kendaraan di Bogor, IPB University Gandeng DLH

Private Sector Officer USAID Bebas TB Kabupaten Bogor, Zaelani Maulana Hakim, menjelaskan USAID siap mendukung strategi penurunan kasus Tuberkulosis untuk eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030 di Kabupaten Bogor.

"Kami dukung melalui program Ujang Mandor (Upayakan Jangan Sampai Kendor). Melalui program Ujang Mandor USAID ingin memastikan Kabupaten/Kota terutama Kabupaten Bogor dapat melakukan intervensi DPPM yang strategis dan terukur," ucapnya.

Zaelani juga memastikan Fasyankes memberikan layanan Tuberkulosis yang berkualitas sesuai standar.

Baca juga: KPU Depok Kukuhkan Anggota Sekretariat PPS untuk Pilkada 2024 dan Penandatanganan Pakta Integritas

"Setiap Fasyankes melakukan peninjauan secara mandiri terhadap data penderita Tuberkulosis masing-masing serta lebih optimal dalam mengidentifikasi terduga yang belum terdiagnosis," imbuhnya.

Menurutnya, identifikasi dini pasien Tuberkulosis yang beresiko akan mengalami kegagalan pengobatan jika pasein tidak patuh atau perkembangan penyakit yang tidak diharapkan.

"Identifikasi dini dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis,” tandas Zaelani.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved