Kriminalitas
Fakta 2 Jam Sebelum Pembunuhan dan Rudapaksa Vina Cirebon, Saksi Ungkap Kondisi Vina di TKP
Inilah Fakta 2 Jam Sebelum Pembunuhan dan Rudapaksa Vina Cirebon, Saksi Ungkap Kondisi Vina di Tempat Kejadian Perkara.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Sabtu, 27 Agustus 2016 merupakan hari terakhir Marliana dan nenek Vina bercengkrama dengan Vina Dewi Arsita (16).
Bahkan, fakta terbaru disampaikan Marliana sang kakak Vina. Dua jam sebelum kepergian Vina Cirebon untuk selamanya, Vina pulang ke rumah yang terletak di Jalan Samadikun V, Kelurahan Kesenden, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Bagaimana ceritanya?
Nenek Vina mengungkapkan bahwa usai sekolah Vina pulang ke rumah. Dia kemudian istirahat dan makan.
Baca juga: Aep Saksi Mata Tragedi Vina Cirebon Ceritakan Detik-detik Vina dan Eki Diserang Sekelompok Remaja
Setelah itu membantunya di warung. Vina melayani pembeli di warung yang menjadi mata pencaharian sang nenek.
"Sejak Vina berusia 6 tahun tinggal di rumah saya. Ibunya kan kerja sebagai TKW di Malaysia. Sedangkan bapaknya melaut mencari ikan," kata nenek Vina.
"Vina itu sudah biasa. Kalau pulang sekolah membantu saya jaga warung. Melayani pembeli," tambahnya dikutip dari Youtube Kang Dedy Mulyadi.
Menurut Nenek Vina, tak lama kemudian pacar Vina, Muhamad Rizky Rudiana alias Eky datang menjemput Vina.
Eky yang tinggal di Perum Arum Sari Jalan Albiasah IV No. 110, Desa Kecomneran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon menjemput Vina dengan menggunakan motor.
Marliana, kakak Vina menyebutkan bahwa sudah biasa Eky menjemput Vina.
"Eky memang suka menjemput Vina. Adik saya itu suka dibawa sama pacarnya. Eky itu anggota gang motor XTC, makanya Vina pakai jaket bertuliskan XTC," tuturnya.
Marliana kemudian menyampaikan bahwa sekitar pukul 19.00 WIB, Vina pulang ke rumah.
Dia pulang untuk meminta uang, lantaran mau malam mingguan bersama Eky.
Marliana lalu mengingatkan Vina untuk tidak main lagi. Sebab, Vina sudah main dari siang.
"Saya sudah bilang sama Vina...sudah jangan main lagi. Sudah malam. Kan dari tadi sudah main. Vina bilang mau malam mingguan," ujar Marliana.
Baca juga: Vina Cirebon Digagahi saat Masih Perawan oleh Pegi Setiawan alias Perong dan 6 Terpidana Lainnya
Lantaran sayang sama Vina, Marliana pun kemudian memberikan uangan Rp 20.000 kepada Vina.
Tapi, Vina minta tambah, karena buat malam mingguan. Marliana pun lalu memberikan uang Rp 50.000.
Setelah itu Vina pergi lagi.
"Vina bilang uangnya untuk malam mingguan. Sebentar kok..nanti juga pulang," papar Marlina.
Ternyata perkataan Vina itu merupakan perkataan terakhir yang didengar Marliana.
Sebab, pada Sabtu, 27 Agustus 2016 malam ia mendapatkan kabar bahwa adiknya dan kekasihnya tewas, karena kecelakaan tunggal lalu lintas.
Saksi Ungkap Kondisi Vina di TKP
Pengadilan Negeri Cirebon telah memutuskan 8 orang terdakwa pembunuhan dan pemerkosaan Vina bersalah.
Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana alias Andika, Eko Ramadani alias Koplak, Hadi Saputra alias Bolang, Eka Sandy alias Tiwul, Jaya alias Kliwon, Supriyanto alias Kasdul, Sudirman, dan Saka Tatal.
Ketujuhnya dijatuhkan divonis penjara seumur hidup.
Baca juga: DPO Kasus Vina Cirebon yang Ditangkap di Bandung Disebut Bukan Pelaku Sebenarnya, Ini Kata Polisi
Sedangkan Saka Tatal divonis delapan tahun penjara. Alasannya karena masih berusia anak-anak ketika peristiwa terjadi, yakni berusia 15 tahun.
Meski demikian, Saka akhirnya dibebaskan setelah menjalani masa hukuman tiga tahun delapan bulan atau April 2020.
Saka dibebaskan setelah mendapatkan remisi.
Pegi Setiawan, Dani dan Andi dinyatakan buron alias Daftar Pencarian Orang (DPO). Kemudian Polda Jawa Barat menangkap Pegi di Bandung, Jawa Barat.
Pegi yang bekerja sebagai kuli bangunan ditangkap tanpa perlawanan.
Kronologi Pembunuhan dan Pemerkosaan Vina
Dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) diketahui bahwa
Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramadani, Hadi Saputra, Eka Sandy, Jaya alias Kliwon, Supriyanto, Sudirman, Saka Tatal, Andi, Dani, dan Pegi alias Perong, pada Sabtu (27/8/2016) nongkrong di warung Ibu Nining di Jalan Perjuangan RT02/RW10, Desa Saladara, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, sekitar pukul 19.00 WIB.
Mereka nongkrong sambil minum-minuman keras jenis ciu yang dicampur dengan Trihexyphenidyl dan minuman bersoda.
Kemudian mereka pindah tempat nongkrong di depan SMPN 11 Cirebon di Jalan Perjuangan Majasem, Kota Cirebon, sekitar pukul 21.30 WIB.
Hal itu terjadi, karena mereka diusir dari warung Bu Nining.
Baca juga: Film Vina Sebelum 7 Hari Tembus Ditonton 5 Juta Orang, Ini Pengakuan Orangtua Terpidana Sudirman
Di lokasi tersebut Andi menyampaikan ada permasalahan dengan gang motor XTC. Andi juga meminta bantuan gang motor Monraker untuk mencari gang motor XTC.
Atas permintaan Andi tersebut, maka Rivaldi, Eko Ramadhani, dan temannya yang lain mau mencari anak gang motor XTC.
Eky, Vina dan Liga Akbar Melintas di Depan SMPN 11 Cirebon
Saksi yang bernama Liga Akbar Cahyana alias Gaga Awod menyampaikan bahwa pada Sabtu (27/8/2016) ia janjian dengan Eky bertemu di Taman Kota Alun-alun Cirebon.
Ia janjian dengan Eky melalui SMS. Kemudian ia berangkat ke Taman Kota pukul 19.45 WIB.
Kemudian bertemu Eky dan Vina pukul 20.15 WIB. Kemudian mereka pun ngobrol-ngobrol.
Sekitar pukul 20.45 WIB, Eky memintanya untuk turut serta ke rumahnya. Lalu, Liga pun menyetujuinya dan pergi dengan naik motor Yamaha Mio warna hitam/
Sedangkan Eky membonceng Vina dengan motor Yamaha Xeon warna kuning hijau tosca. Saat itu Eky mengenakan kaos lengan panjang.
Sedangkan Vina memakai jaket bertuliskan XTC.
Baca juga: Cari Bukti Lebih Dalam, Polisi Geledah Rumah Pegi Pembunuh Vina Cirebon
Mereka pun melintas di depan SMPN 11 Cirebon untuk menuju rumah Eky sekitar pukul 21.15 WIB.
SMPN 11 Cirebon terletak di Jalan Perjuangan Majasem, Kecamatan Kesambi.
Saat itu ada beberapa orang anak muda sedang mengobrol dan kemudian melempar Eky dengan batu.
Melihat hal itu, Eky pun kabur. Demikian juga dengan Lingga.
Saat berada di depan MAN 2 Cirebon, Lingga membelokkan motornya ke gang yang berada di samping MAN 2 Cirebon.
Sedangkan Eky terus lurus. Sejumlah anak muda itu pun mengejar Eky dengan motor.
"Dari gerombolan anak muda itu ada satu yang saya kenal, Rivaldi mantan anggota XTC. Saya tidak tahu setelah itu. Baru besoknya dapat kabar kalau Eky dan Vina alami kecelakaan tunggal," tutur Lingga.
Kepala Eky Dipukul dengan Bambu
Sementara itu, disebutkan bahwa Rivaldi, Eko Ramadhani dan rekan-rekannya yang ikut nongkrong melempar motor Eky dengan batu.
Batu tersebut mengenai spakbor. Eky yang membonceng Vina lalu tancap gas.
Melihat hal itu, mereka ramai-ramai mengejar Eky dengan naik motor.
Mereka membawa bambu, batu, samurai panjang dan samurai pendek yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Mereka pun berhasil memepet motor Eky yang membonceng Vina di depan MAN 2 Cirebon.
Sekolah tersebut jaraknya sekitar 50 meter dari SMPN 11 Cirebon.
Lalu, Eko Ramadhani memukul kepala Eky yang memakai helm dengan bambu.
Meski demikian Eky mampu melepaskan diri amukan mereka dan tancap gas menuju ke arah Talun, Kabupaten Cirebon.
Baca juga: Putra Sulung Bupati Cirebon Bantah Terlibat Pembunuhan Vina Cirebon, Ini Alasannya
Rivaldi dan teman-temannya tak tinggal diam. Mereka kembali mengejar Eky dengan tujuh motor.
Saka Tatal memakai motor Yamaha Mio warna merah dengan membonceng Eka Sandi.
Selanjutnya Sudirman memboncengi Dani. Sudirman menggunakan motor Yamaha Mio hitam.
Lalu, Suprianto mengendarai motor Yamaha Mio warna merah biru. Dia memboncengi Jaya.
Hadi Saputro mengendarai Yamaha Vixion merah. Motor Suzuki Satria FU warna hitam ditunggangi Eko Ramadhani.
Selanjutnya, Rivaldi memboncengi Pegi alias Perong dengan mengendarai motor Honda Vario warna hitam.
Dianiaya di Tanjakan Jembatan Layang Tol Desa Kepongpongan
Mereka pun berhasil mengejar Eky bersama Vina. Setelah tiba di tanjakan jembatan layang Tol Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon, Eko Ramadhani memepet Eky dan menendang motornya.
Eky bersama Vina pun terjatuh. Lalu Eko turun dari motornya sambil membawa bambu.
Bambu tersebut kemudian dipukulkan ke bahu kanan dan punggung kanan Eky.
Saka Takal kemudian sekali memukul wajah Eky dengan tangan kosong dan Andi memukul wajah Eky sebanyak lima kali. Pukulan Andi mengenai wajah kiri Eky.
Selanjutnya Hadi Saputra memukul dada Eky dengan tangan kosong. Tak berhenti di situ.
Eka Sandi juga ikut memukul pipi kiri sebanyak dua kali dengan tangan kosong. Jaya juga memukul wajah Eky dengan tangan kosong.
Baca juga: Pegi Setiawan DPO Vina Cirebon Bekerja Sebagai Kuli Bangunan di Bandung Tak Berkutik Saat Ditangkap
Supriyanto memukul dada Eky sebanyak dua kali dengan tangan kosong. Disusul oleh Sudirman yang memukul wajah Eky juga dengan tangan kosong.
Kemudian Dani yang membawa kayu memukul bagian rahang belakang sebelah kanan Eky.
Rivaldi tak tinggal diam. Dia memukul bagian leher belakang kiri Eky dengan bambu.
Kekejaman Rivaldi bertambah. Dia mengambil batu dan menghantam kepala Eky dengan batu tersebut.
Pegi lalu memukul wajah Eky sebanyak dua kali dengan tangan kosong.
Penganiayaan tersebut membuat Eky tak berdaya.
Hadi Saputra lalu mendatangi Vina. Dia memukul pundak Vina dengan bambu yang berukuran 50 cm.
Aksi penganiayaan terhadap Vina berlanjut. Kali itu Pegi dan Rivaldy memukul tubuh Vina.
Dalam keadaan tak berdaya mereka pun diangkut naik motor.
Rivaldi dan Pegi membawa Eky dengan motor dan Eko Ramadhani membawa Vina.
Dibawah ke Lahan Kosong Lalu Diperkosa
Sedangkan motor Eky dibawa Dani. Mereka pun membawa Eky dan Vina ke lahan kosong di belakang bangunan showroom mobil yang letaknya di seberang SMPN 11 Cirebon.
Setelah sampai di lahan kosong tersebut Eky dianiaya kembali.
Hadi memukul leher kiri Eky dengan tangan kosong. Lalu, Hadi Saputra memukul leher bagian belakang Eky sekali dengan tangan kosong.
Selanjutnya, Eka Sandi memukul pundak Eky. Jaya memukul pipi sebelah kiri dan Supriyanto memukul sebanyak enam kali dan mengenai wajah dan kepala Eky.
Baca juga: Sarang Tawon Vespa Resahkan Warga Bakti Jaya Sukmajaya Depok, Petugas Damkar Evakuasi Pakai Api
Rivaldi menajutkan aksi kejinya. Dia memukul leher bagian kiri Eky dengan bambu.
Diikuti oleh Eko Ramadhani dengan memukul kepala Eky sebanyak dua kali dan pundak kanan sebanyak dua kali dengan bambu.
Andi dan Saka Tatal lalu memukul wajah Eky dengan tangan kosong.
Eky Tewas Dilokasi
Belum puas. Rivaldi lalu mengambil samurai panjang dan menusuk dada Eky. Dia juga menghantam kepala Eky dengan batu.
Meski sudah berlumuran darah, Eky terus mendapatkan siksaan. Pegi yang mengambil samurai pendek berbentuk pipa lalu memukul dan menyabet tubuh Eky.
Dani yang membawa samurai pendek lalu menusuk perut sebelah kiri Eky. Eky pun akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian.
Meski Eky sudah tewas, mereka ternyata belum puas juga.
Kali ini giliran Vina yang mereka aniaya.
Baca juga: Kasus Mandek, Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila Lapor ke Propam
Rivaldi memukul pipi kanan Vina dengan tangan kosong. Lalu, Pegi memukul hidung Vina hingga berdarah.
Demikian juga dengan Andi. Andi melanjutkan aksinya dengan memukul kepala bagian belakang Vina, sehingga Vina tak sadarkan diri.
Dalam keadaan tak sadarkan diri, Vina lalu diangkat Rivaldi dan Pegi ke dekat jenazah Eky.
Vina Diperkosa Bergiliran
Dalam keadaan terlentang, Andi membuka baju Vina. Kemudian dia menutup mulut Vina dan dirudapaksa secara bergiliran.
Dimulai dari Eko Ramadhani, Dani, Hadi Saputra, Sudirman, Supriyanto, Eka Sandy, Jaya dan Rivaldi.
Sedangkan Pegi hanya mencium dan memegang organ intim Vina.
Usai merudapaksa VIna, Rivaldi kemudian menyabetkan samurai ke kepala bagian belakang Vina.
Lalu diikuti oleh Andi yang menyabet kaki kanan Vina dengan samurai sebanyak dua kali.
Lalu, memukul bagian kaki kanan Vina dengan batu besar.
Vina pun dalam kondisi tak berdaya. Dalam kondisi itu para pelaku memakaikan baju Vina.
Dani dan Andi membawa jenazah Eky dengan motor Eky. Jenazah Eky diapit oleh mereka.
Baca juga: Aksi Dramatis Petugas Damkar Evakuasi Ular Sanca Masuk ke Mesin Motor di Sukmajaya Depok
Lalu Vina yang tak berdaya dinaikkan ke motor Pegi. Kemudian Pegi dan Rivaldi mengapit tubuh Vina.
Kemuda korban dibawa ke fly over Desa Kepongpongan, Kabupaten Cirebon.
Sedangkan Eko Ramadhani mengikuti dari belakang dengan motornya.
Sesampainya di fly over tersebut, mereka meninggalkan mereka berdua. Eky diletakkan di pembatas tengah jalan dengan posisi tertelungkup.
Sedangkan Vina dengan posisi terlentang. Kemudian motor Eky juga diletakkan di pembatas jalan.
Hal itu dilakukan mereka agar seolah-olah mereka tewas karena kecelakaan lalu lintas.
Kondisi Vina di TKP Terakhir
Polsek Talun yang mendapatkan informasi terjadi kecelakaan lalu lintas di Fly over Talun Sumber.
Polsek Talun lalu memerintahkan polisi bernama Suroto ke lokasi kejadian.
Di lokasi, Suroto mendapati Eky sudah meninggal dunia dalam keadaan kepala masih mengeluarkan darah.
Sedangkan Vina dalam keadaan merintih kesakitan. Terlihat posisi rok Vina tersingkap ke atas dan celana dalamnya tidak pas di pinggul.
Kemudian, kepala dan hidung mengeluarkan darah. Kemudian Suroto menutupi tubuh Vina dengan jaket.
Sedangkan kondisi motor saat itu sudah dalam posisi berdiri tanpa ada kerusakan berat kecuali luka lecet pada spakbor.
Baca juga: Pegi Setiawan DPO Vina Cirebon Bekerja Sebagai Kuli Bangunan di Bandung Tak Berkutik Saat Ditangkap
Kemudian keduanya dibawa ke Rumah Sakit Gunung Jati.
Polisi kemudian menghubungi ayah Eky, Rudiana, pukul 22.30 WIB. disampaikan bahwa Eky meninggal dunia di RS Gunung Jati.
Kemudian Rudiana datang ke RS dan melihat anaknya mengalami luka-luka di kepala dengan kondisi kepala hancur, rahang patah, leher patah, tangan kanan patah, di dada didapati luka memar berwarna biru, dua gigi
copot.
Polisi juga menghubungi paman Vina, Supaidin. Sang paman kemudian menghubngi ayah Vina, Wasnadi Otong.
Tiba di rumah sakit, Wasnadi melihat infuse pada Vina telah dilepas dan Vina dinyatakan meninggal dunia.
Wanita Muda asal Brebes Tewas Digorok, Jenazahnya Tergeletak di Depan Kos di Jalan Brantas Tegal |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan Bos Besar, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Keluarga Transmigran |
![]() |
---|
15 Orang Jadi Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN |
![]() |
---|
Dwi Hartono Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diusung Jadi Bupati, Anggota TNI Terlibat |
![]() |
---|
Kuasa Hukum Empat Penculik Kacab Bank BUMN Ungkap Korban Dibunuh Seseorang di Cawang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.