Viral Media Sosial

Tak Disalami Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Babak Baru Jokowi VS Prabowo Subianto?

Joko Widodo di Istana Negara tak salami Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Babak Baru Jokowi VS Prabowo?

Penulis: Dwi Rizki | Editor: dodi hasanuddin
dok Sekretariat Presiden
Tak Disalami Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Babak Baru Jokowi VS Prabowo Subianto? 

Konflik rebutan pengaruh menurutnya adalah kelaziman dalam politik.

Baca juga: Bahlil Lahadalia Diduga Terima Rp 25 Miliar dari Tambang, Pengamat Minta Jokowi Pecat Jika Benar

Sehingga besar kemungkinan akan terjadi drama-drama politik baru, terkait apa yang akan dilakukan Jokowi dan apa yang akan dilakukan Prabowo.

Hal itu katanya menarik untuk disaksikan.

Sebab, waktu yang dimiliki Jokowi terbilang pendek, yakni tinggal 6 bulan masih berkuasa penuh.

Maka dalam waktu pendek itu Jokowi harus manfaatkan secara efektif agar tetap punya kekuatan walau tidak lagi jadi presiden.

"Sukur-sukur kalau bisa melemahkan Prabowo dan Gerindra," imbuhnya.

salah satunya dengan segera mewujudkan koalisi besar bersama partai-partai yang akan diketuai Jokowi, namun tidak menyertakan Gerindra di dalamnya.

"Ini lanjutan strategi politik Pemilu 2024, dimana partai Gerindra dibuat anomali," jelasnya.

Hal itu dibuktikannya lewat raihan suara Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024 yang berbanding terbalik dengan elektabilitas Partai Gerindra dalam Pileg 2024.

Baca juga: Pakai Topi Cowboy Prabowo Subianto Tinjau Perkembangan Pembangunan Istana Negara di IKN

Dalam hitung suara Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkini, Prabowo-Gibran unggul dibandingkan dengan kedua Paslon lainnya.

Prabowo-Gibran meraih 58 persen suara, unggul jauh dibandingkan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang meraih 27 persen suara dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang hanya meraih 17 persen suara. 

"Ketumnya jadi capres dengan kemenangan suara 58 persen, tapi partainya sendiri perolehan suaranya merosot di bawah 15 persen. Seakan Pasangan Prabowo Gibran tidak berpengaruh ekor jasnya pada perolehan Gerindra," ungkap Henri.

"Malah yang naik drastis justru Golkar. Partai yang sedang jadi sorotan karena ditengarai akan diambil alih oleh 'kekuatan Jokowi'," tambahnya.

Hal tersebut diungkapkannya menyiratkan pesan politik bahwa yang menang Pilpres itu bukan Prabowo, tapi itu kemenangan Jokowi bersama Golkar yang telah mengusung anaknya, Gibran.

Kemenangan terjadi karena usaha dan strategi Jokowi yang secara terbuka membela Pasangan Prabowo Gibran dengan berbagai cara.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved