Penelitian UI
Peringatan Buat Anak, Ini 5 Penyebab Lansia Alami Gangguan Kesehatan Mental Diungkap Guru Besar FKUI
Ini 5 penyebab lansia alami gangguan kesehatan mental yang diungkap Guru Besar FKUI Prof. Dr. dr. Martina WS Nasrun, Sp.KJ Subsp.Ger (K).
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Orangtua yang memasuki masa lansia membutuhkan perhatian dari anaknya.
Bila hal itu tidak dilakukan, maka rasa penyesalan yang akan terus menghantui.
Sebab, lansia yang kurang perhatian dari anaknya akan mengalami gangguan kesehatan mental.
Baca juga: Diikuti 1.800 Tokoh, UI Buka Peluang Kerja Sama dengan Mitra Asia, Amerika, Eropa, dan Australia
Hal itu terungkap dalam orasi ilmiah Prof. Dr. dr. Martina WS Nasrun, Sp.KJ Subsp.Ger (K).
Orasianya berjudul “Kualitas Hidup Lansia Indonesia di Era Teknologi: Tantangan dan Upaya agar Sehat Jiwa-Raga, Bahagia, Mandiri, dan Sejahtera (Menuju Indonesia 2045)”.
Usai orasi ilmiah itu Prof. Dr. dr. Martina WS Nasrun, Sp.KJ Subsp.Ger (K) dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Psikiatri Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI).
Baca juga: UI Bersama Perguruan Tinggi Lain Bertekad Jadikan Kebudayaan Salah Satu Kekuatan Indonesia
Prosesi pengukuhan yang diadakan pada Rabu (6/3), di Aula IMERI FKUI, tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.
Dalam pidatonya, Prof. Martina memaparkan kondisi penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia dan
tantangan yang dihadapi saat ini.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, lansia di Indonesia berjumlah 11,75 persen dari total penduduk.
Baca juga: Penemuan Baru, UI Temukan Serat Rami untuk Interior Otomotif, Kurangi 20-30 Persen Berat Kendaraan
Artinya, sekitar 30 juta dari 270 juta penduduk adalah lansia (ageing population).
Dari angka tersebut, tercatat rasio beban demografi sebesar 17,08 persen yang berarti setiap 100 penduduk usia produktif (15–59 tahun) menanggung 17 orang lansia.
Penyebab Dimensia
Lansia yang tidak mampu mandiri, baik secara finansial, kesehatan, motorik, maupun kognitif,
berpeluang mengalami depresi akibat ketidakberdayaannya.
Kondisi depresi ini ternyata menyebabkan lansia mengalami demensia 2,3 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak depresi.
Selain itu, lansia yang menderita gangguan fisik, seperti diabetes mellitus, hipertensi, kolesterol, dan penyakit jantung, memiliki risiko demensia lebih besar.
Baca juga: Mahasiswa UI Jadi Mentor Talkshow Inspiratif dan Sharing Session Pelajar SMP-SMA di Depok
Peneliti UI Ungkap Pengaruh Segel Tutup Botol Minuman Kemasan Terhadap Kesehatan |
![]() |
---|
Temukan Antibodi Berikan Perbaikan Kognitif Penyakit Alzheimer, Mahasiswa FKUI Juara 1 JakNews 2025 |
![]() |
---|
UI Ciptakan Alat Pemurniaan Air Lebih Unggul, Air Hujan dan Banjir serta AC Bisa Diminum |
![]() |
---|
Dari Kulit Kakao Guru Besar UI Ungkap Indonesia Bisa Mandiri dan Jadi Eksportir Bahan Baku Farmasi |
![]() |
---|
Guru Besar UI Ungkap MTQ Simbol Politik Merangkul Elemen Islam dalam Upaya Pembangunan Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.