Pemilu 2024

Hampir Gabung ke PDI Perjuangan, Dian Farizka Justru Tertarik ke PKN karena Sosok Anas Urbaningrum

Pergerakan PKN ini tidak lepas dari sosok Anas Urbaningrum yang memiliki track record dalam mengurus partai sebagai Ketua Umum Partai Demokrat

Penulis: Hironimus Rama | Editor: Vini Rizki Amelia
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Kebabgkitan Nusantara (PKN) Dian Farizka saat wawancara podcast dengan Tribun Network di Bogor, Rabu (24/1/2024). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Pengacara asal Depok, Dian Farizka, maju dalam ajang pemilihan anggota legislatif (Pileg) DPR RI pada Pemilu 2024.

Dengan membawa bendera Partai Kebangkita Nusantara (PKN), Dian akan bertarung di daerah pemilihan VI Jawa Barat yang mencakup Kota Depok-Kota Bekasi.

Lalu, apa alasan Dian Farizka memilih bergabung dengan baru PKN dibandingkan partai besar lainnya yang lebih mapan?

Dalam wawancara dengan Tribun Network pekan lalu, Dian mengaku bergabung dengan PKN karena prinsip kesetaraannya.

Baca juga: Gencar Sosialisasi di Depok-Bekasi, Caleg PKN Dian Farizka Optimistis Terpilih Jadi Anggota DPR

"PKN itu tidak ada kasta, semuanya sama. Itu asyiknya PKN," kata Dian di Bogor, pekan lalu.

Dian mengaku dunia politik bukanlah barang baru buat dirinya. Pasalnya, dia sudah pernah bergabung dengan PDIP, PAN dan Nasdem.

"Sekarang saya gabung PKN. Sebelum gabung PKN, sebenarnya saya mau balik ke PDIP. Jadi kalau saya mencalonkan diri lewat PDIP, teman saya masih banyak di sana," ujarnya.

Saat mempertimbangkan kembali ke PDIP, tiba-tiba ada tawaran dari pengurus Pimpinan Nasional (Pimbas) PKN.

Baca juga: Viral Dua Kelompok Remaja Terlibat Tawuran Kocar-kacir Dibubarkan Warga di Jalan Raya Citayam Depok

"Ada teman di Pimnas PKN hampir setiap hari menelpon saya. Saya bilang, PKN ini kan partai baru. Kalau pun saya ada rejeki, saya akan mencalonkan di PDIP," ungkap Dian.

Dian juga mendapat tawaran bergabung ke PKN dari seorang sahabatnya yang merupakan mantan bupati di Sulawesi Tenggara.

"Sahabat ini mengajak saya untuk cabut dari Nasdem dan gabung ke PKN. Setelah dapat mandat dari dia, saya setuju masuk PKN," imbuhnya.

Baca juga: Jalan Raya Citayam Depok Jadi Langganan Tempat Tawuran, Warga: Seminggu Tiga Sampai Empat Kali

Dian lalu pergi ke kantor Pimnas PKN untuk bertemu Ketua Umum PKN Gede Pasek Suardika dan teman-teman yang lain.

"PKN memiliki rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan yang tinggi. Kalau kader mau ketemu dengan ketua umum atau Sekjen tidak sulit seperti partai lain. Siapapun mau ketemu, selama positif pasti diterima ketum. Itu yang membuat saya gabung PKN," ucapnya.

Menurutnya, hampir semua partai politik di Indonesia memiliki visi misi dan program kerja yang sama. Begitu pun ideologinya, tidak jauh beda.

"Ideologi partai, kalau bukan nasionalis ya religius. Kalau PKN ideologinya nasionalis," imbuhnya.

Baca juga: Pajak Hiburan Naik Begini Tanggapan Raffi Ahmad

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved