Tembok SPBU Roboh

Korban Tewas Tembok SPBU Roboh Sempat Keluhkan ke Sekuriti Tapi Tak Digubris

SPBU juga tampak ditutup, dan tak beroperasi, setelah insiden robohnya tembok hingga menewaskan tiga orang

Warta Kota/Nurmahadi
Tembok pembatas SPBU di Tebet, Jakarta Selatan, roboh dan menewaskan 3 orang, pada Minggu (21/1/2024) 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TEBET - Putra dari satu keluarga yang tewas akibat tertimpa tembok SPBU di Tebet yang roboh, angkat bicara.

Amri (40) mengatakan jika tembok tersebut memang sudah diketahui mirimg sebelum akhirnya roboh dan menewaskan ibu, bapak, dan adik perempuannya pada Minggu (21/1/2024).

Tak hanya miring, tembok tersebut juga mengalami keretakan di beberapa bagiannya.

Menurut Amri, tembok tersebut telah miring selama kurang lebih 6 tahun.

Baca juga: Tembok SPBU Roboh, Keluarga Korban Tewas Dapat Santunan dari Pertamina dan Serahkan Hukum ke Polisi

"Memang temboknya ini, sudah agak miring, sudah agak lama. Lebih dari 6 tahun," kata dia saat ditemui di lokasi, Senin (22/1/2024).

Amri menuturkan, sang ayah sempat mengadukan tembok yang miring itu kepada pihak keamanan SPBU.

Namun, aduan itu tak digubris, hingga akhirnya tembok pembatas SPBU roboh, dan menewaskan orangtua, serta adiknya.

Baca juga: Hotman Paris dan Inul Daratista Mengadu ke Airlangga Hartarto Soal Pajak Naik 40 Persen

"Kalau bapak saya bilang perihal masalah tembok ini, dia sudah pernah cerita, ngobrol-ngobrol biasa dengan securiti. Tapi saya enggak tau securiti pom besinnya yang mana," ujar Amri.

"Dia cuma menyampaikan ‘tolong sampaikan ke pihak pengelola kalau tembok ini sudah pada miring dan juga itu pada retak-retak. Tapi sampai terjadinya makan korban ini, Enggak ada (penanganan) apa-apa," sambungnya.

Di samping itu, berdasarkan pantauan wartakotalive.com di lokasi, Senin (22/1/2024), tampak puing-puing beton dari tembok tersebut, masih berserakan.

Tiga buah tiang listrik pun hampir terjatuh, tertimpa tembok.

Baca juga: Jelang Imlek 2024, Berharap Hidup Bahagia, Ternyata Kekasihnya Punya Istri, Tuntut Rp 437,4 Miliar

Selain itu, garis polisi juga tampak dipasang mengelilingi reruntuhan tembok pembatas SPBU tersebut.

SPBU juga tampak ditutup, dan tak beroperasi, setelah insiden robohnya tembok hingga menewaskan tiga orang.

Di sisi lain, Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi menuturkan masih menggali informasi guna mengetahui penyebab robohnya tembok.

"Akan terus gali info seputar fakta peristiwa atau situasi sebelum peristiwa terjadi," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi, Senin (22/1/2024).

Baca juga: Atang Trisnanto Paparkan Capaian Kinerja DPRD Kota Bogor Tahun 2023, KomitmenTuntaskan Amanah

Dia mengatakan, akan memeriksa sejumlah saksi, termasuk warga sekitar dan karyawan SPBU.

"Tentu dari SPBU adalah karyawan-karyawan yang memang menyaksikan atau mengetahui, itu pasti dimintai keterangan. Dari warga juga," ujar dia.

Adapun ketiga korban tewas yakni Ami Kusuma Dewi (35), Sumedi Riyanto (80), dan Thio (74). (m41)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved