Prestasi UI

Tak Disangka Ini yang Bikin UI Nomor Satu di Indonesia Soal GreenMetric, Ini Penjelasan Wakil Rektor

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi sebut di UI 70 persen ruang terbuka hijau, 50 persen hutan.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Tak Disangka Ini yang Bikin UI Nomor Satu di Indonesia Soal GreenMetric, Ini Penjelasan Wakil Rektor 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJIUniversitas Indonesia (UI) menduduki posisi 1 Indonesia dan 24 dunia versi pemeringkatan UI GreenMetric 2022.

Capaian ini menjadi bukti bahwa UI terus berupaya dalam mewujudkan ekosistem kampus lestari.

Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UI, Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA, menyebut bahwa dalam mengembangkan kampus lestari, UI menciptakan area kampus sebagai tempat beraktivitas yang nyaman, hijau, sehat, bersih, dan hemat energi.

Baca juga: Inilah Strategi UI agar Reputasinya Berada Puncak Terbaik Dunia, dr. Agustin Sampaikan Pantangannya

Dari seluruh area UI yang ada di Kampus Depok, sebanyak 50 persen kawasan merupakan hutan, 9 persen danau atau kawasan konservasi air, dan 70 persen adalah ruang terbuka hijau.

Untuk menjaga kelestariannya, UI menetapkan kebijakan masterplan pengembangan kampus agar persentase lahan terbuka dan lahan hijau tetap berada di angka 50 persen.

Oleh karena itu, salah satu kebijakan yang ditetapkan oleh UI adalah aturan pembangunan gedung baru minimal 8 lantai dengan konsep green building.

“Gedung-gedung lama di UI dibangun hanya dengan 2–4 lantai, sehingga kurang efisien dalam
penggunaan lahan. Oleh sebab itu, penetapan peraturan minimal 8 lantai untuk gedung baru
dimaksudkan agar area hijau UI tidak terganggu dengan adanya pembangunan,” ujar Prof. Dedi.

Baca juga: Cerita Cara UI Kembalikan Pamor Kain Tenun Tidore yang Sudah Punah

Prof. Dedi juga menilai bahwa jumlah mahasiswa dan sivitas yang makin bertambah mendorong
UI untuk menyediakan gedung dan sarana yang hemat energi dan air.

Dalam hal ini, UI perlu memperhatikan penggunaan energi listrik dan air, serta memantau emisi karbon yang dihasilkan setiap gedung.

Selain itu, kualitas dan kapabilitas bangunan perlu ditingkatkan melalui sistem penjadwalan dan peminjamanan fasilitas yang sesuai fungsi dan kapasitas untuk menghindari pemborosan energi.

Ketersediaan air pada setiap gedung menjadi hal penting yang diperhatikan. Penggunaan air tanah
untuk sumber air bersih pada sebagian gedung dialihkan ke air olahan dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).

Ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan air tanah, sehingga sumur-sumur resapan di UI berfungsi dengan baik.

Adapun untuk kebutuhan sanitasi dan perawatan tanaman, UI memanfaatkan water harvesting (pemanfaatan air hujan) sebagai sumber air baku.

Agar kualitas air di lingkungan UI tetap terjaga, dilakukan pengelolaan limbah domestik cair yang
masuk melalui aliran sungai.

Untuk sampah padat, UI menerapkan sistem pilah agar sampah plastik dapat didaur ulang dan sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk maupun sumber energi.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved