Pemilu 2024

Gibran Rakabuming Membelot, Djarot Saiful Hidayat Merasa Gagal Sebagai Ketua Bidang Ideologi PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat lantas menilai jika tiga hal itu tidak ada dalam diri Gibran, maka terjadilah pembangkangan.

Editor: murtopo
WARTA KOTA /Alfian Firmansyah 
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat saat di avara Rakernas IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Pusat, Minggu (1/10/2023). 

Laporan wartawan wartakotalive.com Yolanda Putri Dewanti

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat buka suara terkait Gibran Rakabuming yang menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Dia mengaku merasa gagal menjadi Ketua Bidang Ideologi PDIP.

Hal tersebut disampaikan Djarot dalam diskusi Ganjar Center, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).

"Saya gagal. Di beberapa hal saya gagal. Termasuk misalnya pembangkangan Mas Gibran, misalnya," kata Djarot.

Baca juga: Gibran Rakabuming Jadi Cawapres Prabowo, Masinton: Kader Membelot Otomatis Keluar dari PDIP

Djarot melanjutkan, di dalam Sekolah Partai padahal dirinya selalu menyuarakan dan menanamkan tiga hal kepada para kader. 

Djarot mengatakan pesan tersebut seperti disiplin, loyal dan ikhlas.

"Di dalam membangun ideologi dan kaderisasi itu, selalu dibahas digelorakan tiga. Satu disiplin, selalu disiplin. Disiplin bicara, disiplin teori, disiplin waktu," jelas dia.

"Kedua loyal, jadi kader itu dididik betul untuk loyal. Loyal terhadap apa? Loyal terhadap ideologi, loyal terhadap tujuan negara, dan loyal kepada aturan partai. Loyal. Ketiga, ikhlas. Jadi disiplin, loyal, ikhlas," jelasnya.

Baca juga: Perihal Statusnya Sebagi Kader PDI Perjuangan, Gibran: Itu Sudah Clear Loh 

Djarot lantas menilai jika tiga hal itu tidak ada dalam diri Gibran, maka terjadilah pembangkangan.

Dia pun menyebut hal itu membuat dirinya merasa gagal.

"Tidak ada loyalitas, tidak ada disiplin, tidak ada ikhlas, tidak ada semua," imbuhnya.

Dia pun merasa prihatin dengan apa yang terjadi saat ini. Menurutnya, yang kini terjadi hanyalah demi sebuah kekuasaan.

"Saya merasa aduh, rasanya itu, gimana ya, tertusuk duri ya. Prihatin. Ternyata semua nilai-nilai yang kita tanamkan di Sekolah Partai, ya masih ada yang seperti itu hanya demi kekuasaan semata," lanjut Djarot.

Kemudian, Djarot pun membandingkan hal tersebut dengan sosok Ganjar Pranowo.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved