Kriminalitas
Perampok Minimarket Bersenjata Api yang Kerap Beraksi di Tangerang Hingga Bogor Ditembak Polisi
Empat dari tujuh pelaku terlihat mendapatkan tindakan tegas dan terukur oleh kepolisian pada bagian kaki mereka.
Laporan Wartawan, WARTAKOTALIVE.COM, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANGERANG - Satreskrim Polresta Tangerang berhasil membekuk tujuh pelaku perampokan bersenjata yang beraksi merampok minimarket hingga 18 kali.
Komplotan spesialis perampok minimarket itu beraksi hingga belasan kali di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang berbeda di kawasan Tangerang Raya, Banten, hingga Bogor, Jawa Barat.
Polresta Tangerang dengan menghadirkan tujuh dari 9 pelaku yang berhasil diringkus.
Empat dari tujuh pelaku terlihat mendapatkan tindakan tegas dan terukur oleh kepolisian pada bagian kaki kanan tiga orang dan seorang lainnya pada kaki kiri.
Baca juga: BREAKING NEWS, Rampok Minimarket Beraksi di Gas Alam Cimanggis Depok, Ditangkap dan Dikeroyok Warga
Para pelaku tersebut terpaksa dihadiahi timah panas lantaran sempat melakukan perlawanan saat hendak ditangkap polisi.
Seperti yang dilakukan oleh Novriansyah, yang sempat mengaku menjadi anggota Marinir TNI Angkatan Laut (AL).
Hal tersebut disampaikan oleh Novriansyah dengan mengeluarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu yang bukan miliknya.
"KTP yang saya tunjukan sebagai marinir itu palsu, punya orang lain, bukan identitas saya sendiri," ujar Novriansyah kepada Wartakotalive.com, Jumat (29/9/2023).
Kemudian Novriansyah mengatakan, dirinya telah tergabung dalam komplotan spesialis perampok minimarket itu sejak enam bulan terakhir.
Baca juga: Karyawan Minimarket di Cimanggis Depok Kehilangan Jari Manis Usai Melawan Perampok
Pria berusia 26 tahun asal Lampung Utara itu bekerja dengan melakukan aksi kriminal merampok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Sebab, dalam sekali beraksi komplotan tersebut mampu menghasilkan uang hingga puluhan juta rupiah yang dibagi secara merata untuk 9 orang.
"Saya begini (merampok) baru 6 bulan doang, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena di komplotan ini enggak ada istilah ketua atau pemimpin, semua sama," kata dia
"Jadi hasil rampokan yang berbentuk uang tunai kami bagi rata, paling besar pernah dapat Rp 20 juta dalam sekali merapok," ungkapnya.
Kemudian Novriansyah menuturkan, kelompok perampok yang diikutinya itu tidak pernah melukai sasaran korban yang merupakan karyawan minimarket yang dituju.
Baca juga: Minimarket di Beji Timur Bikin Warga Resah, Farida Rachmayanti Minta Pemkot Berdialog dengan Pusat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.