Pengmas UI

Keren Emak-emak di Sunter Olah Minyak Jelantah Jadi Cuan, Vokasi UI Edukasi Pemanfaatan Teknologi

Vokasi UI edukasi pemanfaatan teknologi agar emak-emak di Sunter, Jakut dapat memasarkan produk hasil dari pemanfaatan minyak jelantah.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Keren Emak-emak di Sunter Olah Minyak Jelantah Jadi Cuan, Vokasi UI Edukasi Pemanfaatan Teknologi 

Tingginya konsumsi minyak goreng tersebut berakibat pada membeludaknya minyak jelantah, yakni minyak limbah yang berasal dari sisa penggunaan minyak jagung, minyak sayur, minyak samin, dan sebagainya.

Masih banyak orang yang belum menyadari bahaya akibat pencemaran lingkungan yang ditimbulkan jika minyak jelantah dibuang sembarangan.

Kajian awal Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan pada 2020 mencatat bahwa pada tahun 2019, konsumsi minyak goreng sawit nasional mencapai 16,2 juta kilo liter (KL).

Baca juga: Temuan Baru UI, Industri Tekstil Sumbang 20 Persen Pencemaran Air Atasinya dengan Limbah Pertanian

Dari angka tersebut ratarata minyak jelantah yang dihasilkan berada pada kisaran 40-60 persen atau berada di kisaran 6,46 - 9,72 juta KL.

Limbah minyak jelantah, yang termasuk ke dalam kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dapat mengakibatkan pencemaran air dan tanah sehingga memicu kerusakan pada ekosistem.

Minyak jelantah yang dibuang sembarangan memberikan risiko meningkatnya kadar Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biological Oxygen Demand (BOD) di perairan.

Hal ini menyebabkan tertutupnya permukaan air dengan lapisan minyak. Akibatnya, sinar matahari tidak dapat masuk ke perairan yang mendorong matinya biota dalam perairan.

Salah satu cara mengurangi pembuangan minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan dan
mengganggu ekosistem adalah dengan mengolahnya kembali.

Jika dimanfaatkan dengan baik, minyak jelantah memiliki nilai pasar yang cukup tinggi karena dapat digunakan untuk membuat produk bernilai jual seperti pupuk tanaman, sabun, bahan bakar lampu minyak, kosmetik, pelumas alat rumah tangga, dan makanan hewan.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved