Kriminalitas
Nur Azizah Tamhid Anggota Komisi VIII DPR Minta Kasus Tewasnya Pelajar SD di Medan Diusut Tuntas
Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Nur Azizah Tamhid minta kasus tewasnya pelajar SD di Medan diusut tuntas.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Nur Azizah Tamhid anggota Komisi VIII DPR RI minta kasus tewasnya pelajar SD di Medan diusut tuntas.
Kekerasan terhadap anak sehingga meninggal dunia kembali terjadi di Indonesia. Kali peristiwa tersebut terjadi di Medan, Sumatera Utara.
Kekerasan yang menimpa sswa kelas 1 SDN di Kota Medan itu bernama Ibrahim alias Baim (8).
Baca juga: Fasilitas Buruk Diterima Jemaah Haji Indonesia, Nur Azizah Tamhid Anggota DPR Kritik Arab Saudi
Baca juga: Cerita Nur Azizah Tamhid Tinjau Pelaksanaan Haji, Calhaj Muda Patah Kaki, Sakit Ikut Safari Wukuf
Baim tewas diduga lantaran dibully dan mendapatkan kekerasan fisik oleh siswa kelas 6 dari sekolah lain. Siswa tersebut tak lain adalah tetangganya.
Kejadian tersebut mendapat sorotan tajam dari anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Nur Azizah Tamhid.
Nur Azizah menyampaikan bahwa ia prihatin atas terjadinya peristiwa tersebut. Tak hanya itu, ia juga mengutuk keras kekerasan yang dialami Baim.
Pelajar SD berinisial B (8) di Medan, Sumatera Utara itu diduga meninggal dunia usai dibully hingga dipukuli oleh tetangga yang juga kakak kelasnya.
Oleh sebab itu ia meminta kepolisian setempat mengusut tuntas kasus ini.
“Saya mengutuk keras meninggalnya siswa SD di Medan. Dampak terbesar dari bullying itu bagi anak korban selain fisik adalah psikis, terutama jika kejadian berulang kali,” kata Nur Azizah Tamhid, usai pulang memantau pelaksanaan haji di Arab Saudi, Selasa (4/7/2023).
Baca juga: Pemkot Depok Buka PPDB Jenjang SD Tahun Ajaran 2023/2024, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Calon Siswa
Nur Azizah meminta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, khususnya KPAI untuk serius berkerja melakukan pengawasan dan terus melakukan koordinasi dengan UPTD setempat.
Kemudian juga aparat penegak hukum dan Dinas Pendidikan terutama sekolah yang bersangkutan.
“Fenomena kekerasan maupun penindasan ini harus mendapatkan perhatian dan penanganan yang komprehensif. Baik dari pemerintah, sekolah maupun orangtua, serta siswa itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut pendidikan memiliki peranan penting karena sebagai institusi yang memiliki peran untuk melakukan control social,” tandasnya.
Nur Azizah menambahkan bahwa Pemerintah Indonesia harus terus melakukan upaya-upaya penanggulangan tindak perundungan di sekolah.
Baca juga: Rumah Warga Sawangan Terancam Ambruk Akibat Longsor, Wali Kota Depok: Sudah Lapor Kementerian PUPR
Untuk itu, Pemerintah Indonesia dapat bekerjasama dengan akademisi, serta praktisi pendidikan dan perlindungan anak.
“Saya turut berduka cita, atas meninggalnya Ananda, semoga Allah swt berikan kesabaran kepada kedua orangtua, dan keluarganya, dan semoga tragedy bullying yang memakan korban jiwa tidak terjadi lagi di Indonesia, perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap kejadian praktek bullying, menjadi sesuatu yang penting untuk menghindari kejadian serupa,” tutur Nur Azizah Tamhid.
Ustaz di Bekasi Cabuli Anak Angkat, Istri Kecewa: Saya Dikhianati |
![]() |
---|
Ungkap Kasus Pelecehan Seksual Ustaz Kondang di Bekasi, Richard Lee Terancam Dilaporkan ke Polisi |
![]() |
---|
Gara-gara Utang, Pria di Kebon Jeruk Tikam Kerabat Hingga Tewas |
![]() |
---|
Viral Dugaan Penganiayaan 2 Balita oleh ART di Bojongsari Depok, Pelaku Langsung Dipecat |
![]() |
---|
Saat Meliput Wartawan Warta Kota dan MNCTV Dianiaya Pegawai SPPG Gedong 2 Pasar Rebo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.