Penelitian UI

Mahasiswa UI Ciptakan Alat Bantu Fisioterapi Cidera Kaki Dampak Stroke dan Olahraga, Begini Kerjanya

Tiga mahasiswa UI ciptakan alat bantu fisioterapi cidera kaki dampak stroke dan olahraga. Namanya SoleMate.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Mahasiswa UI Ciptakan Alat Bantu Fisioterapi Cidera Kaki Dampak Stroke dan Olahraga, Begini Kerjanya 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Mahasiswa UI ciptakan alat bantu fisioterapi cidera kaki dampak stroke dan olahraga.

Tidak semua pasien dapat melakukan maupun memantau secara langsung progres terapi di rumah sakit atau rumah terapi, karena berbagai alasan.

Hal ini tentunya menghambat proses pemulihan dan terapi dari pasien tersebut.

Baca juga: Kembanglkan Wawasan Secara Global, Vokasi UI Kolaborasi dengan IMI dan SFUVET SWISS

Baca juga: UI Masuk 16 Persen Teratas Universitas Terbaik Dunia Versi QS World University Rankings 2024

Tiga mahasiswa Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia (DTI FTUI) merancang inovasi SoleMate sebagai solusi, yang menggabungkan teknologi sensor dan aplikasi untuk mendukung fisioterapi mandiri di rumah.

Amanda Meitashani, Putri Nadia, dan Lulu Afifa, mahasiswa DTI FTUI angkatan 2021 merancang Smart Insole Socks yang dilengkapi dengan sensor tekanan khusus dan aplikasi tracker terhubung dengan SoleMate sebagai aplikasi pelengkap.

Data tersebut akan dapat dilihat oleh pasien maupun terapis untuk memudahkan mereka memonitor kemajuan pasien secara real-time dari rumah mereka atau pusat rehabilitasi.

Aplikasi ini juga memantau perkembangan mobilitas dan kekuatan gerak kaki pasien.

“Inovasi ini kami kembangkan dengan melihat banyaknya kasus cidera kaki yang terjadi pada atlet atau
pasien yang terkena stroke. Biasanya dibutuhkan fisioterapi yang rutin untuk menangani dan
mengembalikan kondisi tubuh pasien seperti semula. Akan tetapi cukup banyak pasien yang ternyata tidak dapat mengikuti fisioterapi secara rutin, baik karena kendala waktu, biaya, jarak maupun kondisi lain," ujar Amanda menjelaskan latar belakang inovasi SoleMate.

"Terapi mandiri sebagai alternatif fisioterapi juga terkendala oleh sulitnya monitoring proses
fisioterapi mandiri maupun terbatasnya alat yang menerjemahkan parameter perkembangan hasil
fisioterapi,” tambahnya. 

Cara Kerja

Dalam penggunaan SoleMate, terapis tetap memegang kontrol terkait jadwal dan proses fisioterapi yang
perlu dilakukan pasien.

Baca juga: Kuliah di UI Mahal? Begini Pengakuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Rifki Mujahid Ziyad

Baca juga: SKSG UI Lakukan Ini ke Pelaku UMKM Perkampungan Budaya Betawi, Setu Babakan agar Dapat Bertahan

Pasien melakukan terapi secara mandiri di rumah dengan mengenakan Smart Insole Socks yang kemudian mengirimkan data secara real-time melalui aplikasi SoleMate secara dua arah.

Inovasi SoleMate juga memungkinkan pasien untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan
mereka dengan lebih efektif, sehingga memudahkan penyesuaian rencana pengobatan dan pemantauan
kemajuan.

SoleMate terdiri atas dua komponen, yaitu Smart Insole Socks dan SoleMate.

Aplikasi yang terintegrasi tersebut berfungsi untuk mendeteksi tekanan menggunakan sensor yang dipasang pada Smart Insole Socks dan memberikan laporan secara real-time pada pengguna mengenai perkembangan fisioterapi mereka.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved