Lebaran

Jadi Khatib Idul Fitri, Ini Pesan Nur Mahmudi Ismail, Singgung Utang & Kemandirian Pangan Indonesia

Ini pesan Nur Mahmudi Ismail saat menjadi khatib salat Idul Fitri di Kelurahan Mekarjaya, Sukmajaya, Kota Depok.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
Jadi Khatib Idul Fitri, Ini Pesan Nur Mahmudi Ismail, Singgung Utang & Kemandirian Pangan Indonesia 

Selanjutnya dalam Surat Al Mukminun, ayat 12-16 Alloh SWT berfirman:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).

Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.

Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan (dari kuburmu) di hari kiamat." (Q.S. Al Mukminuun: 12-16).

Dari Abu Dzar RA dari Nabi SAW , beliau bersabda:

”Setiap pagi, masing-masing ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Dan setiap tasbih adalah sedekah, setiap bacaan tahmid adalah sedekah , setiap bacaan tahlil adalah sedekah, setiap bacaan takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah dan melarang berbuat mungkar adalah sedekah. Kesemuanya itu dapat diganti dengan dua rakaat Dhuha.” HR. Imam Muslim

Sementara di belahan bumi lain, seperti Palestina, Siria, Myanmar, Uighur dan lain-lain masih kita temukan berbagai bentuk penjajahan, kedhaliman, penganiayaan, ketidak adilan karena banyaknya pemimpin yang tidak menghormati hak azasi manusia, tidak menegakkan prinsip keadilan, serta ambisi saling menguasai.

Sementara dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bahwa “Kemerdekaan itu ialah
hak segala bangsa, dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan”.

Terhadap umat sebelum Nabi Muhammad SAW, penyelewengan, pendustaan, penistaan dan pelanggaran terhadap ajaran Rasulnya, Alloh SWT mengadzab dan menghancurkannya semasa hidup di dunia, seperti yang dialami oleh kaum “Aad, Tsamud, Fir’aun dan Kaum Nabi Nuh.

Sementara umat Nabi Muhammad ditugaskan untuk terus menerus secara istiqomah, sabar dan kreatif untuk membimbing, berdakwah dan ber amar makruf nahi munkar hingga mereka dapat mengetahui, memahami dan mengikuti ajaran Islam secara sempurna.

Alloh SWT menghendaki, agar Risalah Islam disampaikan kepada seluruh umat manusia, sebagaimana Firman Alloh dalam Surat Saba: 28:

Dan Kami tidak mengutus kamu (Muhammad), melainkan kepada seluruh umat manusia sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui
(Q.S. Saba: 28)

Atas perintah penyebaran risalah kepada seluruh umat manusia dan bukan hanya suatu kaum tertentu saja, Rasululloh bersabda:

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved