Terminal Baranangsiang Kota Bogor Masih Sepi Belum Ada Tanda-tanda Arus Mudik Lebaran

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Jelang lebaran 2023 belum ada tanda-tanda lonjakan pemudik di Kota Bogor, Jawa Barat tepatnya di terminal Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/4/2023). 

Sejumlah layanan perjalanan di terminal tersebut nampak masih sepi dan bus pun masih terparkir dengan rapih, tidak ada aktivitas yang berarti di lokasi tersebut. 

Di sisi lain, Polresta Bogor Kota menyediakan layanan mudik gratis khusus masyarakat Kota Bogor, Jawa Barat. 

Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Lantas Polresta Bogor Kota, Kompol Galih Apria. 

"Mudik gratis ini di prakarsai oleh bapak Kapolresta Bogor Kota, dimana melalui nomor aduan dari bapak Kapolresta banyak yang mengajukan permohonan mudik gratis," ungkap Galih. 

Tiga armada bus yang sudah disiapkan pun kuotanya sudah terisi kurang dari 24 jam, sebab banyaknya animo masyarakat Kota Bogor yang ingin mengikuti program ini. 

Adapun jadwal keberangkatan dan rute perjalanan yang sudah disiapkan oleh Polresta Bogor Kota, yakni 15 April 2023 melaui jalur Selatan dan akan berakhir di Yogyakarta. 

"Khususnya untuk rute perjalanan di jalur Selatan ( Bogor- Tasikmalaya- Purwokerto-Kebumen - Purworejo- Yogyakarta). Saat ini Polresta menyiagakan 3 unit bis. Mudik ini InsyaAllah direncanakan akan start hari Sabtu tanggal 15 April 2023 di lepas langsung oleh Kapolresta Bogor Kota, berlokasi di Pos Lantas Baranangsiang," ungkap Galih. 

Baca juga: Mudik Lebaran, Polisi Antisipasi Kepadatan di Pertemuan Tol Layang MBZ dengan Tol Jakarta-Cikampek

Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia terus mengintensifkan koordinasi jelang dimulainya masa mudik Lebaran 2023.

"Kita ingin mudik lebaran tahun ini berkesan baik. Dengan adanya lonjakan pergerakan masyarakat yang tinggi, tentunya kami akan mempersiapkannya dengan all out," ujar Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi saat hadir dalam Raker dengan Komisi V DPR RI, Selasa (4/4/2023). 

Budi Karya menambahkan, dengan disetujuinya usulan untuk memajukan hari cuti bersama menjadi mulai 19 s.d. 25 April 2023, masyarakat diharapkan dapat melakukan perjalanan mudik lebih awal.

"Ada waktu yang lebih panjang (sebelum hari H Lebaran), sehingga kita harapkan ini akan mengurangi kepadatan kendaraan di satu hari tertentu," tutur Budi Karya

Kemenhub sudah memetakan titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik yaitu, Jalur Tol Jakarta, Cikampek, Cipali sampai ke Semarang, Penyeberangan Merak-Bakauheni, serta Kepadatan penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Hatta. 

Di samping itu, Kemenhub juga mewaspadai lonjakan pemudik yang menggunakan sepeda motor. 

Budi Karya mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan program mudik gratis yang diselenggarakan pemerintah swasta dan pihak lainnya. 

“Dengan kerendahan hati, saya mohon agar masyarakat tidak melakukan perjalanan jauh dengan sepeda motor karena sangat berbahaya bagi keselamatan. Gunakan motor hanya untuk perjalanan jarak dekat," ucapnya. 

Untuk mengantisipasi lonjakan pemudik, Kemenhub menyiapkan sarana dan prasarana angkutan massal yang memadai, antara lain 57.693 unit bus pada 111 terminal, 209 kapal ASDP, 412 pesawat pada 51 bandara domestik dan 16 bandara internasional, 26 kapal penumpang, 111 kapal perintis, serta 773 kapal swasta pada 260 pelabuhan, juga 605 kereta api per hari pada 145 stasiun.

Baca juga: Menhub Budi Karya Sumadi Minta Warga Pertimbangkan Jika Ingin Mudik dan Jangan Menggunakan Motor

Sejumlah langkah antisipasi yang telah disiapkan yaitu: di sektor darat, dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang serta ruas jalan baik jalan tol dan non tol, membatasi angkutan barang bahan galian, bahan tambang, dan bahan bangunan, penambahan rest area, serta memastikan ketersediaan pasokan BBM.

Pada sektor udara, dilakukan penambahan kapasitas angkutan udara, optimalisasi jam operasi bandara dan slot time sesuai demand, serta pemberlakuan tarif angkutan udara sesuai ketentuan.

Pada sektor laut, dilakukan peningkatan kapasitas dan optimalisasi armada pada seluruh daerah terutama ruas dengan jumlah penumpang tinggi (wilayah Indonesia Tengah: Makassar, Balikpapan, Bau-bau) dan pembaruan informasi jadwal ketersediaan kapal.

Pada sektor kereta api, dilakukan monitoring sarana, prasarana, dan keselamatan, inspeksi bersama, ramp check, penambahan perjalanan, serta antisipasi gangguan.