Kriminalitas
Arya Pelajar Bogor yang Tewas Dibacok Bercita-cita Luhur, Ingin Renovasi Rumah yang Beratap Tripleks
Punya cita-cita luhur ingin renovasi rumah yang beratap tripleks. Namun, Arya tak bisa wujudkan. Pelajar BOgor itu tewas dibacok.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR- Arya pelajar Bogor yang tewas dibacok bercita-cita Luhur, Ingin renovasi rumah yang beratap tripleks.
Jauh dari kata mewah, itulah yang tergambar dari kediaman rumah Rojai, yang merupakan ayah angkat dari Arya Saputra.
Hanya beratap triplek dan bambu, rumah yang berada di gang sempit tepatnya di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah berhasil mendidik Arya menjadi anak yang baik, sopan dan penurut.
Baca juga: Kisah Arya Pelajar Bogor yang Dibacok di Lampu Merah Pomad, Sudah Ditinggal Ayahnya Sejak 3 Bulan
Dari rumah pula inilah Arya bercita-cita ingen menjadi seorang Arsitek, yang kelak akan memperbaiki rumahnya menjadi lebih baik dari saat ini.
Itulah yang diungkapkan oleh Rojai saat ditemui di kediamannya.
"Almarhum itu bersekolah SMK karena pilihan dia dan cita-citahya untuk menjadi seorang arsitek," kata Ja'i sapaan akrabnya.
Arya pun pernah menyampaikan kepada ayahnya bahwa berjanji akan memperbaiki runah yang mereka tinggal untuk menjadi lebih baik.
"Dia pernah bilang, Kalau dede sudah kerja, dede pengen bangun rumah ini. Bapak istirahat, biar dede yang kerja," ucap Ja'i mengingat kenangan itu bersama Arya.
Dengan adanya persitiwa ini, Ja'i pun tak menyangka akan menimpa keluarga keciknya.
"Saya sangat merasa terpukul atas kejadian ini," ungkapnya.
Keluarga hanya berharap agar pelaku segera ditangkap untuk kemudian diadili seadil-adilnya.
"Untuk diusut kasus ini sampai tuntas, karena kan Kejadian ini bukan tawuran tapi pembacokan, kriminal," tutup.
Dianggap Anak
Tetangga korban, Sri Indari yang rumahnya hanya berjarak sekitar 200 centimeter dari rumah duka, dirinya pun sudah mengganggap Arya sebagai anaknya.
Sri menceritakan, ia mengenal Arya Saputra sejak Arya masih berusia 3 bulan.
Baca juga: Identitas Pelaku Pembacokan Sudah Diketahui, Kapolresta Bogor Kota Sebar Tim untuk Menangkapnya
Entah dimana keberadaan Ayah Arya saat itu, Arya kecil sudah ditinggal oleh ayahnya dan dia pun hidup bersama dengan ibunya.
Faktor ekonomi kala itu menjadi penghambat ibu kandung Arya untuk memenuhi kebutuhannya.
Sehingga Arya kecil pun harus sangat terpaksa diserahkan oleh orangtua angkatnya yang merawat Arya hingga ia duduk di kelas X SMK.
"Pak Ja'i itu bapak angkatnya dari usia 3 bulan, Arya diasuh sama bapak Ja'i sebab Ibu Arya saat itu terbentur masalah ekonomi," ungkap Sri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.