Kriminalitas

Kisah Arya Pelajar Bogor yang Dibacok di Lampu Merah Pomad, Sudah Ditinggal Ayahnya Sejak 3 Bulan

Sri menceritakan, ia mengenal Arya Saputra sejak Arya masih berusia 3 bulan. 

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Cahaya Nugraha
Sri Indari saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengenang Arya semasa hidup. Arya merupakan pelajar Bogor yang tewas dibacok di Lampu Merah Pomad Kota Bogor, JUmat (10/3/2023). 

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - "Kasian (Arya) di tinggal bapak kandungnya sejak 3 bulan, tidak diketahui keberadaannya,"

Itulah yang dikatakan oleh tetangga korban, Sri Indari saat ditemui di rumah duka yang berlokasi di di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023). 

Bukan hanya orangtua saja yang merasa kehilangan sosok Arya yang dikenal sebagai anak soleh dan memiliki sopan santun, namun sebagai tetangga yang dekat, Sri juga merasakan kehilangan yang luar biasa tara. 

Baca juga: Keluarga, Guru dan Teman Lepas Kepergian Arya, Pelajar Bogor yang Tewas Ditebas Pedang

Rumahnya hanya berjarak sekitar 200 centimeter dari rumah duka, dirinya pun sudah mengganggap Arya sebagai anaknya. 

Sri menceritakan, ia mengenal Arya Saputra sejak Arya masih berusia 3 bulan. 

Entah dimana keberadaan ayah Arya saat itu, Arya kecil sudah ditinggal oleh ayahnya dan dia pun hidup bersama dengan ibunya. 

Baca juga: Identitas Pelaku Pembacokan Sudah Diketahui, Kapolresta Bogor Kota Sebar Tim untuk Menangkapnya

Faktor ekonomi kala itu menjadi penghambat ibu kandung Arya untuk memenuhi kebutuhannya.

Sehingga Arya kecil pun harus sangat terpaksa diserahkan oleh orangtua angkatnya yang merawat Arya hingga ia duduk di kelas X SMK. 

"Pak Ja'i itu bapak angkatnya dari usia 3 bulan, Arya diasuh sama bapak Ja'i sebab Ibu Arya saat itu terbentur masalah ekonomi," ungkap Sri. 

Di tengah perbincangan itu, air mata Sri ikut jatuh membasahi pipinya, dirinya masih tidak menyangka bahwa insiden ini menimpa Arya. 

Baca juga: Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Sebut Pihaknya Tengah Memburu 3 Pelaku Pembacokan

"Setiap hari pasti ketemu, selalu saya sapa 'a berangkat sekolah, a pulang sekolah', Arya pun menjawab 'Iya Bi', " kata Sri dengan suara bergetar. 

"Ya Allah Aa, anak baik, meninggalnya hari Jumat. Kejadian seperti itu, kita semua kaget tidak menduga, ya Allah anak soleh," ucapnya dengan suara bergetar. 

Sri berharap kepada kepolisian agar pelaku dapat ditangkap dan mempertanggung jawabkan perbuatanya. 

"Pengen tuntas, pembunuhnya sampai ketangkap. Namanya pembunuhan harus sesuai prosedur hukum, tetep hukum mah harus berlaku, kita minta keadilannya,"katanya menangis mengenang sosok Arya. (M33) 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved