Kriminalitas
Warga Jembatan Pari Cijujung Kota Bogor Kenang Arya Saputra Sebagai Anak Soleh
Rumah yang berada di dalam gang itu kian ramai dikunjungi masyarakat, mereka turut prihatin akan musibah yang menimpa keluarga Arya.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Usai jenazah Arya Saputra dimakamkan, rumah duka yang berlokasi di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tidak henti-hentinya dikunjungi masyarakat.
Rumah yang berada di dalam gang itu kian ramai dikunjungi masyarakat, mereka turut prihatin akan musibah yang menimpa keluarga Arya.
Mereka juga mengutuk perbuatan pelaku sebab telah tega menghilangkan nyawa anak yang dikenal baik dilingkungannya.
Sri Indari merupakan tetangga korban, rumahnya hanya berjarak sekitar 200 centimeter dari rumah duka, ia mengaku tidak percaya bahwa insiden tragis ini menimpa tetangganya.
"Arya tuh anak baik, anaknya gak pernah macam-macam, pergaulannya cuma di lingkungan sini aja, anaknya baik. Buktinya yang datang dari mana-mana, Kita udah bisa nilai dari situ," kata Sri dengan tangis.
Baca juga: Keluarga, Guru dan Teman Lepas Kepergian Arya, Pelajar Bogor yang Tewas Ditebas Pedang
Ingatan akan diri Arya pun masih tergambar jelas dalam ingatan Sri, Sebab sudah mengenal Arya sejak usianya masih 3 bulan.
"Tahu betul Arya, sejak dia 3 bulan. Dia memang dibesarkan di kampung ini, setiap hari bertemu denganya. Anaknya dikenal soleh. Kalo di minta tolong tidak pernah menunda, langsung," ucap Sri mengenang Arya.
Sebelumnya, dalam pemakaman turut hadir keluarga, tetangga, guru dan teman Arya yang dengan setia mengantarkan tubuh Arya ke peristirahatan terakhirnya.
Baca juga: Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol Bismo Sebut Pihaknya Tengah Memburu 3 Pelaku Pembacokan
Air mata yang tidak bisa dibendung pun perlahan jatuh membasahi pipi mereka, melepas kepergian Arya untuk selamanya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun jasad Arya tiba di rumah duka pada Jumat malam sekitar pukul 21.00 WIB setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Sebelum dimakamkan, terlebih dahulu jenazah Arya disalatkan di Masjid Nurul Hasan yang tidak jauh dari rumah duka untuk kemudian dimakamkan.
Arya harus berjuang melawan luka yang ia terima di bagian bawah mulut hingga leher akibat sabetan senjata tajam jenis pedang dari salah seorang pelajar yang berjumlah 3 orang.
Nafas terakhir Arya hembuskan saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. (M33)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.