Universitas Indonesia

Kolaborasi UI, Puluhan Mahasiswa University of Queensland Pelajari Industri Hijau di Tanah Air

Kolaborasi UI dan University of Queensland, Puluhan Mahasiswa Australia Pelajari Industri Hijau di Tanah Air

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Mahasiswa University of Queensland dan Universitas Indonesia melakukan kegiatan Factory Visit ke pabrik Baja Lapis Aluminium Seng (BJLAS) PT Tata Metal Lestari (Tatalogam Group) di Kawasan Industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (9/2/2003).  

Untuk itu, bertransformasi menjadi karbon netral, Indonesia akan membutuhkan tindakan kolektif dari semua aktor, yang melibatkan sektor swasta dan publik untuk membangun ekosistem yang berdaya. 

 

Ia menambahkan, sektor keuangan memiliki peran penting dalam mendorong langkah-langkah dekarbonisasi yang sistemik. 

 

Banyak lembaga pembiayaan yang telah mendalami langkah-langkah yang telah diambil untuk mendorong perusahaan tujuan investasi menerapkan standar pelaporan berkelanjutan. 

 

Selain itu, memasukkannya ke dalam rencana aksi sebagai salah satu variabel penting untuk keputusan investasi guna menarik investasi hijau masuk ke Indonesia. 

 

“Peradaban modern tidak dapat bertahan tanpa industri inti, yang juga sulit untuk dikurangi. Baja, semen, petrokimia dan pupuk merupakan beberapa industri inti yang telah mendukung pertumbuhan dunia. Dekarbonisasi memerlukan inovasi konstan pada bahan bakar, bahan baku, dan proses produksi. Memiliki perencanaan yang ambisius dan visi jangka panjang untuk industri ini adalah suatu keharusan," terang Stephanus.

 

Ia menerangkan, Tata Metal Lestari merupakan industri anak bangsa di bidang pelapisan baja yang berinvestasi sejak 2018 di Kawasan Industri Cikarang, sebagai ekspansi dari industri genteng metal dan baja ringan yang berdiri di tahun 1994 di Indonesia. 

 

Mereka sadar penuh akan kebutuhan untuk memiliki visi, misi, strategi dan peta jalan untuk industri hijau. Langkah ini diambil guna mendukung agenda pemerintah menuju karbon netral tahun 2050 dan kesiapan untuk perdagangan karbon global. 

 

“Dengan modal semangat nasional untuk bumi yang lebih hijau bagi anak cucu, Tata Metal Lestari berkomitmen untuk menjadi pelopor (an agent of change) dalam berbagi kesadaran dan pemahaman industri hijau pada komunitas nilai rantai industri baja nasional dan global dimulai dari baja pelat Indonesia. Melalui program New Colombo Plan (NCP) dari Pemerintah Federal Australia, Tata Metal Lestari memfasilitasi Universitas Indonesia (UI) dan University of Queensland (UQ) untuk melakukan kunjungan ke pabrik Tata Metal Lestari, Cikarang,” ujarnya lagi. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved