Gempa Bumi

Gempa Turki Makan Ribuan Korban Jiwa, MER-C Akan Kirim Relawan Medis Indonesia

Faried Thalib selaku Presidium MER-C menyebut, kini para korban gempa Turki membutuhkan tenda darurat untuk tempat berteduh sementara.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) selaku lembaga kegawatdaruratan medis untuk korban perang, konflik dan bencana alam, mengaku akan mengirimkan tim bedah untuk membantu korban gempa di Turki. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SENEN — Gempa bumi di Turki dan Suriah, Senin (6/2/2023) lalu, menyebabkan berjatuhannya ribuan korban jiwa. Terhitung hingga hari ini, ada 7.926 orang korban jiwa, 5.894 korban tewas di Turki dan 2.032 korban tewas di Suriah. 

Merespon bencana dahsyat tersebut dan permintaan bantuan Pemerintah Turki kepada dunia, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) selaku lembaga kegawatdaruratan medis untuk korban perang, konflik dan bencana alam, mengaku akan mengirimkan tim bedah ke negara Timur Tengah tersebut.

Adapun tim bedah yang dikirimkan, terdiri dari Dokter Spesialis Bedah Orthopedi, Dokter Anastesi, Dokter Umum, Perawat Bedah dan Perawat.

"Rencananya di fase awal kami akan mengirimkan tujuh atau delapan tim yang terdiri dari ahli bedah, Orthopedi, Anestesi, dan juga tim penunjang untuk memberi pertolongan korban," ujar Presidium MER-C, Yogi Prabowo saat ditemui di Markas Pusat MER-C, Jalan Kramat Lontar, Senen, Jakarta Pusat, Rabu (8/2/2023).

Menurut Yogi, situasi Turki saat ini sedang memanas. Pencarian para korban terus dilakukan, termasuk juga proses evakuasinya.

Baca juga: Gempa Bumi di Turki, Tercatat 7.826 Korban Jiwa di Turki dan Suryiah Hingga Rabu 8 Februari 2023

Hingga hari ketiga ini, kata Yogi, korban terus bertambah dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Sehingga, pihaknya meminta agar pemerintah segera memberangkatkan relawan MER-C ke wilayah Turki.

"Sementara kami menyusun satu tim bedah, sekaligus menyusun asesmen kira-kira butuh apa untuk berikutnya kami siap, bukan cuma dokter tapi juga ada tim rekontruksi," jelas Yogi.

Ditemui di tempat yang sama, Faried Thalib selaku Presidium MER-C menyebut, kini para korban gempa Turki membutuhkan tenda darurat untuk tempat berteduh sementara.

Baca juga: Ini Penjelasan BMKG Terkait Penyebab Gempa 5,2 Magnitudo yang Terasa Hingga Jakarta

Pasalnya, hampir seluruh bangunan di wilayah tersebut sudah rata dengan tanah dan sulit dipertahankan.

"Kalau dari bangunan hampir rata, sulit dipertahankan, karena dahsyat sekali gempanya itu," ujar Faried saat ditemui.

"Tapi itu semua secara fisik harus kami lihat secara langsung, bagaimana supaya para korban yang terdampak, minimal punya tempat teduh sementara, yang paling fast track (cepat) adalah tenda," imbuhnya.

Faried menambahkan, berdasarkan laporan relawan di wilayah Turki, suhu di negara tersebut sangatlah dingin.

Selain itu, para warga banyak yang ketakutan kembali ke rumah masing-masing, lantaran trauma.  

Baca juga: Gempa Bumi Guncang Kota Bogor dan Kabupaten Tangerang Minggu Dinihari

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved