Harga Pangan

Menjelang Ramadan, Mendag Zulkifli Hasan Pastikan Harga Kebutuhan Pokok Stabil 

Zulkifli menambahkan, Presiden Jokowi juga menyinggung masalah stok dan harga kebutuhan pokok untuk kestabilan harga saat Ramadan.

Penulis: M. Rifqi Ibnumasy | Editor: murtopo
Warta Kota/M Rifqi Ibnumasy
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan lakukan sidak minyak goreng bersubsidi MinyaKita di gudang milik PT Bina Karya Prima, Cilincing, Jakarta Utara. 

Laporan wartawan wartakotalive.com, M Rifqi Ibnumasy

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CILINCING - menjelang bulan suci Ramadan pemerintah memastikan harga kebutuhan pokok stabil.

Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan sidak minyak goreng bersubsidi MinyaKita di gudang milik PT Bina Karya Prima, Cilincing, Jakarta Utara,  Selasa (7/2/2023)..

Menurut Zulkifli, harga kebutuhan pokok menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar kebutuhan masyarakat terpenuhi saat menjalani ibadah puasa.

"Ini kan mau lebaran, ini kan Februari, Maret kan sudah puasa. Perintah Presiden langsung, tidak boleh ada rakyat kita susah," kata Zulkifli.

Zulkifli menambahkan, Presiden Jokowi juga menyinggung masalah stok dan harga kebutuhan pokok untuk kestabilan harga saat Ramadan.

Baca juga: Harga Pangan Naik, Jokowi Sindir Bupati, Wali Kota hingga Gubernur Soal Budaya Asal Bapak Senang

"Ini menjelang puasa dan lebaran, terkait kebutuhan pokok dan harganya harus stabil," ujarnya.

Sebelumnya, Zulkifli juga memerintahkan pendistribusian minyak goreng bersubsidi pemerintah MinyaKita segera dilakukan agar peredarannya kembali stabil.

Hal itu dilakukan usai temuan 500 ton MinyaKita di dalam gudang PT Bina Karya Prima (BKP), Cilincing, Jakarta Utara saat sidak pada Selasa siang.

Baca juga: Stok Beras di Bulog Aman Tapi Harga Beras Naik, Ini Penyebabnya Kata KSP Moeldoko

"Satgas yang sedang menangani ini, yang paling penting persoalannya nanti diurus sama Satgas," ujarnya.

"Tapi barang ini agar bisa memenuhi pasar dulu di Jawa, jadi tiga hari agar bisa kelar ini (pendistribusiannya) di Jawa dulu aja," sambungnya.

Pada sidak itu, setidaknya 500 ton atau sekitar 550.000 liter MinyaKita yang belum didistribusikan PT BKP. Padahal, saat ini minyak goreng bersubsidi sedang langka di pasaran.

"Di sini ditemukan belum dikirim oleh perusahaan BKP ini dengan dasar mereka katanya belum dapat DMO tapi sudah lama sekali, ini produksi bulan Desember," pungkasnya. (m38)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved