Kriminalitas
Hanya Merasakan 2 Tahun Hidup di Dunia, Balita AF Meninggal Dianiaya oleh Kakek dan Nenek Tirinya
Kekesalan AS dan TI juga kian bertambah mana kala ibu kandung AF tak pernah mengirimkan uang untuk nafkah anak yang dititipkannya tersebut.
Penulis: Rendy Rutama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Rendy Rutama Putra
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PASAR REBO - Hidup AF di dunia hanya dua tahun saja, balita malang itu meregang nyawa setelah dibating oleh kakek dan nenek tirinya.
Kronologis kematian AF di tangan kakek dan nenek tirinya diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Budi Sartono.
Budi Sartono membeberkan berdasarkan hasil pemeriksaan, sejak April 2022 AF tak merasakan kasih sayang ibunya, AF diitipkan kepada AS dan TI, kekek dan nenek tirinya di daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur.
AS dan TI yang dititipi balita belakangan kerap kesal lantaran balita AF sering rewel.
Kekesalan AS dan TI juga kian bertambah mana kala ibu kandung AF tak pernah mengirimkan uang untuk nafkah anak yang dititipkannya tersebut.
Hingga akhirnya kekesalan yang sudah meluap berujung pada tindakan penganiayaan oleh AS dan TI terhadap balita AF.
AF dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga karena penganiayaan
Menurut Ketua RT 10, Jalan Poncol, Ciracas, Pasar Rebo, Sudiyono (55) AF dicurigai pihak puskesmas meninggal dunia dalam keadaan tidak wajar.
Kata Sudiyono setelah membawa AF ke puskesmas, pihak keluarga langsung meninggalkan begitu saja balita berjenis kelamin perempuan itu.
Selain itu, Sudiyono juga menjelaskan dirinya juga melihat kondisi AF di Puskesmas saat dinyatakan meninggal dunia dengan bukti terlihat luka memar di tubuh korban.
"Lukanya disitu itu di kepala ada memar biru, di bagian matanya ada luka lebam merah. Kalau di belakang badannya di punggung, saya tidak berani melihatnya. Cuma saya lihat wajahnya saja. Di dahinya juga ada memar membiru, di bibirnya juga ada seperti terlihat luka benturan," kata Sudiyono kepada wartawan, Rabu (18/1/2023).
Seusai mengetahui AF, yang diungkapkan Sudiyono merupakan balita dengan status bukan anak kandung dari keluarga yang mengurus itu meninggal dengan dugaan penganiayaan, puskesmas langsung melapor ke Polsek Pasar Rebo.
Seusai mendapatkan laporan, pihak Kepolisian pun langsung datang ke Puskesmas, dan kemudian membawa AF ke RS Polri, Kramatjati untuk keperluan visum.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Awal Pelaku Pembunuhan ART di Cipayung, Hendak Rampok Harta Pamannya Sendiri
"Bukan, ini anak bukan anak kandung bahkan cucu kandung juga bukan. Jadi ini gimana ya, ribet silsilahnya. Saya juga kurang paham, pokoknya jenazah dibawa ke RS Polri," jelasnya.
Menguak Dugaan Dalang Dibalik Layar Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Sosok Istri Trauma |
![]() |
---|
Wanita Muda asal Brebes Tewas Digorok, Jenazahnya Tergeletak di Depan Kos di Jalan Brantas Tegal |
![]() |
---|
Dugaan Keterlibatan Bos Besar, Dwi Hartono Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN dari Keluarga Transmigran |
![]() |
---|
15 Orang Jadi Tersangka Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kepala KCP Bank BUMN |
![]() |
---|
Dwi Hartono Otak Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diusung Jadi Bupati, Anggota TNI Terlibat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.