Berita Video
VIDEO : Doa Richard Eliezer di Dalam Toilet : Tuhan, Ubahkan Pikiran Pak Sambo
Bharada E berdoa di rumah pribadi Ferdy Sambo sebelum berangkat bersama ke Durenn Tiga untuk pembunuhan Brigadir J
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu sengaja masuk ke toilet untuk berdoa sebelum menembak Brigadir Yosua Hutabarat
Hal itu diungkapkannya saat sidang lanjutan kasus pembunuhan Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Simak Video Berikut :
"Saya pas turun langsung ke toilet, saya masuk toilet saya berdoa yang mulia, saya bilang Tuhan kalau bisa Tuhan, ubahkan pikirannya pak Sambo, biar gak jadi menembak," kata Eliezer.
Ia berdoa di rumah pribadi Ferdy Sambo sebelum berangkat bersama menuju rumah dinas di kadiv Propam.
Baca juga: Richard Eliezer Minta Berhadapan Langsung dengan Ferdy Sambo
Baca juga: Sidang Pembunuhan Brigadir J, Susi Peluk dan Cium Tangan Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo
Sebelumnya diberitakan Ferdy Sambo sempat meminta Bripka Ricky Rizal Wibowo untuk menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Namun, Bripka Ricky Rizal menolaknya dengan alasan tak kuat mental.
Hal itu diketahui saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan surat dakwaan terhadap Ferdy Sambo dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (17/10/2022).
"Terdakwa Ferdy Sambo meminta kepada Ricky Rizal Wibowo dengan berkata, kamu berani enggak tembak dia (Brigadir J)," kata JPU saat membacakan dakwaannya.
"(Kemudian) dijawab Ricky Rizal tidak berani pak karena saya enggak kuat mentalnya pak," sambung JPU.
Ferdy Sambo justru tidak mempermasalahkan jawaban Ricky Rizal atas permintaannya tersebut.
Baca juga: Curhat Brigadir J ke Ajudan Ferdy Sambo Sebelum Tewas, Akui Tak Miliki Kekasih : Carikan Aku Cewek
Namun, ia meminta Ricky Rizal untuk membackup-nya di Duren Tiga apabila Brigadir J melawan.
Atas hal tersebut, Ricky Rizal kemudian tidak membantahnya.
Sehingga Ferdy Sambo meminta Ricky Rizal untuk memanggil Richard Eliezer atau Bharada E.
"Karena tidak ada bantahan dari Ricky Rizal, terdakwa Ferdy Sambo untuk mendukung rencana yang sudah dinginkan dan dikendalinya tersebut menyampaikan pada Ricky Rizal untuk memanggil Richard Eliezer," ujar jaksa.
Peristiwa bermula saat rombongan Putri Candrawathi, Bripka Ricky Rizal, Bharada E, Kuat Ma'ruf, dan Brigadir J tiba di rumah Jalan Saguling III, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022).
Adapun Ferdy Sambo tiba di rumah tersebut pada hari yang sama sekira pukul 15.24 WIB.
Ia masuk ke dalam rumah itu sudah dalam kondisi marah.
Baca juga: VIDEO : ART Susi Peluk Putri Candrawathi dan Cium Tangan Ferdy Sambo
Di sisi lain, Putri Candrawathi sempat melakukan tes PCR terlebih dahulu.
Kemudian Bharada E menyimpan senjata milik Brigadir J sesuai permintaan Putri.
Dalam dakwaan tersebut, Brigadir J usai tiba di rumah Saguling, sempat berbincang-bincang dengan para terdakwa.
Mereka adalah Bharada E, Bripka Ricky, Kuat Ma'ruf, dan saksi lainnya.
"Terdakwa Ferdy Sambo bertemu Putri Candrawathi di ruang keluarga depan kamar utama lantai 3 untuk menceritakan peristiwa yang dialaminya," kata JPU.
"Putri Candrawathi mengaku dirinya telah dilecehkan korban Nofriansyah Yosua Hutabarat," lanjut JPU.
Baca juga: Mobil dan Motor Masih Terobos Jalur Sepeda, Banyak Stick Cone yang Rusak,
Mengetahui apa yang disampaikan Putri, Ferdy Sambo marah.
Namun, dengan kecerdasan dan pengalaman puluhan tahun sebagai seorang anggota Kepolisian, Ferdy Sambo berusaha menenangkan dirinya.
Lantas, ia memikirkan serta menyusun strategi untuk merenggut nyawa Brigadir J.
Ferdy Sambo akhirnya memanggil Bripka Ricky melalui handy talkie (HT).
Ia kemudian memintanya menembak Brigadir J dengan lebih dahulu menanyakan peristiwa di Magelang, Jawa Tengah.