IPTEK

Ahmad Syihan Ciptakan Inovasi Salju Es untuk Bantu Nelayan Agar Ikan Hasil Tangkapannya Tetap Segar

Ahmad Syihan menjelaskan bahwa salju ini memiliki suhu hingga -4 derajat celcius atau berada di bawah titik nol beku air jadi ikan akan tetap fresh

Penulis: Gilar Prayogo | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/Gilar Prayogo
Ahmad Syihan dengan Wakil Bupati Kabupaten Subang Agus Masykur Rosyadi Melihat alat Salju Es untuk Perikanan di Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). 

Ahmad Syihan menjelaskan bahwa salju ini memiliki suhu hingga -4 derajat celcius atau berada di bawah titik nol beku air.

"Jadi ikan akan tetap fresh hingga ke daratan, bukan menjadi ikan yang beku," imbuh Ahmad.

Baca juga: Kabar Kecamatan Cimanggis Depok, Ahmad Syihan Gelar Program Bagi Sembako ke Warga Tugu RW 01

Menurut Wakil Bupati Kabupaten Subang Agus Masykur Rosyadi ini adalah sebuah inovasi yang sangat luar biasa terutama untuk bidang Perikanan.

"Luar biasa melihat inovasi untuk para nelayan. Apalagi ini membantu sekali para nelayan untuk mendapatkan harga yang sesuai dan masyarakat mendapatkan ikan yang fresh," kata Agus Masykur.

Dirinya berharap lewat inovasi yang cemerlang ini dapat membantu para nelayan terutama di Kabupaten Subang agar semakin banyak menangkap ikan dengan jumlah yang semakin banyak.

"Alat ini nantinya diharapkan akan membantu para nelayan di Kabupaten Subang agar mereka mendapatkan hak dan semakin meningkatnya kualitas perikanan.

"Apalagi ini menjamin bahwa ikan akan terus dalam keadaan fresh hingga sampai ke tempat pelelangan ikan. Pokoknya alat ini sangat inovatif," sambungnya.

Baca juga: Jubir Aleg DPR RI Ahmad Syihan Membagikan Sembako ke Warga Tugu Depok, Penerima: Sangat Membantu

Sekedar informasi, PT Hikari Solusindo Sukses berhasil menguasai dan memproduksi inovasi slurry ice machine Indonesia dan siap mendukung pemerintah dan pemerintah daerah bersama nelayan dan pelaku usaha melakukan revolusi industri perikanan di seluruh Indonesia dengan memproduksi bubur es pada jumlah yang cukup dan harga terjangkau meski di wilayah terpencil yang tidak ada tenaga listrik.

Sekarang ditawarkan dalam 8 varian dengan 4 kapasitas produksi bubur es/24 jam sebesar 300; 600; 1.500; dan 3.000 kg yang dapat dipakai menangkap atau memanen ikan hingga 300; 600; 1.500; dan 3.000 kg ikan/hari.

MPBE Merah Putih lebih unggul dibanding buatan Jepang dan Cina karena, pertama, waktu pembentukan kristal bubur es jauh lebih cepat (2 menit versus 20-30 menit); kedua, fraksi kristal bubur es lebih banyak (>90 persen versus 30-40 persen); dan ketiga, harga per unit MPBE Merah Putih lebih murah. 

Teknologi slury ice/bubur es sebagai pendingin dan pengawet produk perikanan mulai dikaji secara intensif dan sistematis pada awal 1980-an di Kanada, Eropa, dan Asia. 

Kesimpulannya, teknologi slurry ice/bubur es bukan hanya teknologi pendingin yang tiada tandingan, tetapi juga menjadi media pengawet yang sempurna.

Teknologi slurry ice telah dimasukkan dalam panduan dan peraturan resmi pengawetan ikan. 

Alasan utamanya, teknologi ini memiliki kapasitas penyimpan kalor yang tinggi, proses pendinginan yang cepat dan merata ke seluruh permukaan ikan hingga menghasilkan ikan berkualitas prima dan bertahan lebih lama.Selain itu, permukaan partikel bubur es berbentuk bulat/halus membuat permukaan/kulit ikan tidak mudah luka/rusak sehingga nilai ekonomi ikan makin tinggi. 

Hingga tahun 2010, teknologi ini telah dipakai oleh 700 industri perikanan di dunia, sebagian besar di Islandia, Jepang, dan Norwegia.

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved