Gempa Bumi di Cianjur
Gempa Bumi di Cianjur, Warga Desa Cibulakan Sibuk Buat Parit hingga Pindahkan Tenda saat Turun Hujan
Beberapa pengungsi korban gempa bumi di Cianjur bahkan nampak membongkar tendanya, lantaran tanahnya kerap kali mengalami rembes jika turun hujan.
Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIANJUR - Tangisan anak kecil menjadi satu bagian suasana keriuhan di tenda penggungsian di Lapang Gerogol, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugeunang, Kabupaten Cianjur.
Teriakan-teriakan kecil dari para pengungsi terdengar di tiap-tiap tenda.
Ada yang sibuk memasak, membetulkan atap tenda hingga membuat parit kecil.
Terlebih ketika akan terjadi hujan, para pengungsi sibuk mencangkul tanah di sekitar tenda untuk membuat jalur air.
Beberapa pengungsi korban gempa bumi di Cianjur bahkan nampak membongkar tendanya, lantaran tanahnya kerap kali mengalami rembes jika turun hujan.
"Mau di pindah ke belakang tendanya, di sini rembes," kata seorang pengungsi di posko pengungsian saat ditemui wartakotalive.com, Kamis (24/11/2022).
Rembesan air hujan, kerap kali menjadi kendala yang besar bagi para warga di tenda pengungsian, pasalnya, karpet yang melapisi tanah ikut basah kuyup.
Terpaksa para pengungsi mengesampingkan kenyamanan ketimbang harus keluar tenda ketika hujan turun
Belum lagi dengan barang bawaan yang masih bisa mereka selamatkan, seperti tabung gas, kompor, hingga selimut yang harus segera diamankan saat turun hujan.
"Ini yang masih bisa diselamatkan, cuma segini, yang lainnya ketimpa reruntuhan," kata salah satu pengungsi bernama Aden (42)
Rumah-rumah yang berada di sekeliling lapang nampak rata dengan tanah, termasuk pabrik produksi jamur dan penggilingan padi yang terletak persis di pinggir lapangan.
Terlihat pula karung-karung padi, beserta isinya berserakan dan bercampur dengan beton reruntuhan di sekitar tempat pengungsian.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Kunjungi Kecamatan Cugenang Lokasi Paling Parah Akibat Gempa Bumi di Cianjur
Bahkan rumah dua tingkat milik warga di sudut lapang Gerogol Desa Cibulakan, sudah tak terlihat lagi usai rubuh digoyang gempa.
"Itu tadinya di sana ada rumah, dari sini keliatan karena dua tingkat, sekarang udah ga keliatan, rata sama tanah," ucap Aden.