Virus Corona

Komisi E DPRD DKI Desak Dinkes Percepat Cakupan Vaksinasi Booster Buntut Kenaikan Kasus Covid-19

Komisi E DPRD DKI Desak Dinkes Percepat Cakupan Vaksinasi Booster Buntut Kenaikan Kasus Covid-19

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Virus Corona 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Komisi E DPRD DKI Jakarta mendesak Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menyiapkan langkah strategis dalam menghadapi lonjakan Covid-19.

Pengawas pemerintah daerah itu menyebut, langkah mitigasi diperlukan agar kasus kematian akibat Covid-19 seperti Juni-Juli 2021 lalu tidak terulang kembali.

 

“Ini sudah jadi alarm bagi kita. Lonjakan kasus di DKI seminggu terakhir cukup signifikan, mencapai angka 38 persen. Saya minta Pemprov DKI tidak lengah dan segera ambil langkah intervensi,” kata Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra Sastroamidjojo pada Kamis (3/11/2022).

Salah satu langkah yang perlu diambil, menurut Anggara adalah meningkatkan cakupan vaksinasi ketiga atau booster. Meski hampir satu tahun menjalankan vaksinasi ketiga ini, namun cakupannya baru 60-70 persen.

 

“Kalau mulai ada kenaikan kasus, harus bergerak mengambil langkah-langkah tertentu baik dalam kebijakan penanganan. Jangan tunggu kasus meledak baru kelimpungan merumuskan kebijakan,” tutup Anggara berdasarkan keterangannya.

Baca juga: Cerita LBH Jakarta Hingga ke Ombudsman Demi Bela Warga Pancoran Buntu 2 Duduki Lahan Negara

Baca juga: Hasil Undian Piala Asia Wanita U-17 Timnas Indonesia Masuk Grup A di Kualifikasi Babak Pertama

Seperti diketahui, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti merespon data kenaikan kasus Covid-19 di DKI Jakarta beberapa hari ini. Widyastuti memastikan bahwa kasus Covid-19 di DKI Jakarta masih aman dan terkendali.

 

"Ya poinnya masih terkendali. Kan kasus naik itu dari berapa? Angka mulainya kan kecil," ujar Widyastuti saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (1/11/2022).

 

Ia menegaskan bahwa kenaikan angkanya kecil jika dibandingkan dengan yang sebelum-sebelumnya (mencapai ratusan ribu). Sementara itu, Widyastuti mengaku belum menghitung jumlah kasus varian baru yaitu XBB.

 

"Apapun variannya, cara mengatasinya ya tetap dengan protokol kesehatan dan vaksinasi," pungkas Widyastuti. 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved