Prestasi UI
FKUI Punya Laboratoirum Mikrobiologi yang Jadi Pertama di Indonesia Raih Akreditasi ISO 15189
Jadi yang pertama di Indonesia raih Akreditasi ISO 15189. Predikat itu dimiliki Laboratoirum Mikrobiologi Klinik FKUI
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Laboratoirum Mikrobiologi Klinik FKUI jadi yang pertama di Indonesia raih Akreditasi ISO 15189.
Universitas Indonesia kembali menolehkan prestasi. Kali ini diperoleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia atau FKUI.
Universitas Indonesia berhasil menjadikan Laboratorium Mikrobiologi Klinik (LMK) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) sebagai laboratorium mikrobiologi klinik pertama dan satu-satunya peraih ISO 15189 di Indonesia.
Baca juga: Universitas Indonesia UI Terima Siswa SMA Kuliah Melalui Program Pre-University, Ini Cara Daftarnya
Mikrobiologi Klinik sangat berperan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit infeksi, dengan menunjang diagnosis dan melakukan deteksi penyebab yang tepat, sehingga dapat memandu klinisi melakukan tatalaksana yang benar dan tidak memicu resistensi antimikroba.
Hingga saat ini, penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan secara global. Berbagai penyakit baru muncul, dan yang lama muncul kembali juga (penyakit emerging dan re-emerging), seperti Covid-19 dan monkey pox. Masalah resistensi antimikroba juga meningkat dengan pesat sehingga menjadi masalah dunia.
Sejak 1960-an, LMK FKUI telah dipercaya memberikan pelayanan pemeriksaan mikrobiologi. Laboratorium ini memiliki pengalaman menjadi pusat rujukan nasional World Health Organization (WHO) untuk kasus influenza.
Selain itu, lab tersebut merupakan mitra Departemen Kesehatan (kini Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia untuk pencegahan dan mengatasi epidemi kolera dengan melakukan pendampingan dan pelayanan jemaah haji ke Arab Saudi.
LMK FKUI juga pernah ditunjuk sebagai pusat rujukan nasional untuk pemeriksaan mikrobiologi klinik oleh Menteri Riset dan Teknologi pada tahun 1994.
LMK FKUI terakreditasi WHO sebagai “WHO National HIVDR Laboratory” untuk pemeriksaan resistensi obat antiretroviral (ARV) yang digunakan dalam terapi infeksi HIV.
Baca juga: FMIPA Universitas Indonesia UI Bersama PT NGE Ciptakan Kelapa Sawit Jadi Olahan Atasi Stunting
LMK ini merupakan laboratorium pertama yang ditetapkan oleh Kemenkes RI sebagai laboratorium nasional untuk pengujian resistensi obat ARV sebagai penunjang program Pengendalian HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS) di Indonesia.
Pada saat terjadi epidemi flu burung, LMK FKUI ditunjuk oleh Kemenkes RI sebagai laboratorium regional untuk flu burung yang selanjutnya melakukan surveilans SARI (severe acute respiratory infection) dan ILI (influenza-like illness).
LMK FKUI juga terlibat dalam jejaring TB Nasional, yaitu dengan ditunjuknya LMK FKUI menjadi laboratorium rujukan nasional Kemenkes RI untuk pemeriksaan tuberculosis, seperti pemeriksaan molekuler, serologi, MOTT, dan riset operasional TB.
Baca juga: Universitas Indonesia UI Gelar FGD Smart City, Hernani Yulinawat Minta Jaga Kualitas Udara Ruangan
Peran dan keberadaan LMK FKUI terhadap upaya menyehatkan bangsa semakin terlihat di era pandemi Covid-19.
LMK FKUI ditunjuk sebagai laboratorium pemeriksa COVID-19 dan dipercaya melakukan uji validasi kit, uji PCR, dan rapid antigen. Kepercayaan ini tentu semakin memacu LMK FKUI untuk menjadi laboratorium yang memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional.
Ketua LMK FKUI, dr. R. Fera Ibrahim, M.Sc., Ph.D., Sp.MK mengatakan, akreditasi LMK FKUI dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab, memperkokoh, dan pembuktian kemampuan serta profesionalitas.