Kota Bogor
Capaian Imunisasi Anak di Kota Bogor Baru Sebesar 79 Persen, Bima Arya Minta Petugas Jemput Bola
Capaian Imunisasi Anak di Kota Bogor Baru Sebesar 79 Persen, Bima Arya Minta Petugas Jemput Bola
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Dwi Rizki
Bima Arya menyatakan, di Kota Bogor capaian target imunisasi tertinggi juga berada di wilayah pinggiran kota. Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan capaian target imunisasi di tengah kota yang masih rendah.
Baca juga: Hanno Behrens dan Otavio Dutra Boncengan Motor Usai Latihan, Jakmania Teriakin Ente Kadang-kadang
Baca juga: Ungkap Firasat Perkawinan Lesti Kejora dan Rizky Billar, Umar Kudus: Berakhir dengan Kekecewaan
Sementara, Kepala Dinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah melakukan pendataan anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi.
" Selanjutnya dengan cara jemput bola dari pintu ke pintu, by name by address Dinkes mencoba memaksimalkan capaian target imunisasi MR," ungkap Retno.
"Strateginya sama kaya vaksin, kita gerakan ke semua stakeholder termasuk ke organisasi keagamaan. Karena ada faktor pemicu itu yang perlu dilakukan pendekatan oleh tokoh agama," sambungnya.
Perlu diketahui bahwa Imunisasi MR pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) ini berlangsung hingga 30 September 2022. Sedangkan untuk imunisasi kejar masih berlangsung hingga Desember 2022.
BIAN ini memiliki tujuan untuk melindungi anak Indonesia dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi.
BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Manfaat BIAN dapat mencegah kesakitan dan kecacatan akibat Campak, Polio, Pertusis (batuk rejan), Rubella, Difteri, Hepatitis B, Pneumonia (radang paru), Meningitis (radang selaput otak)
Sasarannya yaitu imunisasi tambahan campak-rubella, yaitu anak usia 9 - 59 bulan tanpa melihat status imunisasi campak-rubella sebelumnya. Sasaran imunisasi kejar yaitu anak usia 12-59 bulan untuk melengkapi status imunisasi yang terlewat/belum lengkap.
Dari sisi keamanan Retno menyampaikan, bahwaimunisasi ini sudah mendapat jaminan keamanan.
"Kita juga melibatkan semua dokter spesialis dan menyosialisasikan langsung ke masyarakat. Memang ada yang menolak dan khawatir dan ada juga blank spot yang pemahamannya belum tahu disitu kita kemudian mendatangkan dokter spesialis untuk melakukan edukasi dan sosialisasi," tutupnya.