Viral Media Sosial
Viral Sekelompok Pria Bermesraan dengan Sesama Sejenis, Ariza Bakal Tindak Tegas Perilaku Menyimpang
Viral Sekelompok Pria Bermesraan dengan Sesama Sejenis, Ariza Bakal Tindak Tegas Perilaku Menyimpang
Ini kali kedua nama Kafe WOW tercoreng atas dugaan tindakan asusila sesama jenis.
Sebelumnya, video pria-pria gemulai berjoged di Kafe WOW di Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan viral di media sosial.
Akibatnya kafe sempat digeruduk massa, warga sekitar.
Camat Pancoran Rizki Adhari Jusal mengatakan pihaknya bersama warga sudah melakukan klarifikasi kepada manajemen kafe pada Senin (6/12/2021) sore.
Klarifikasi dengan manajemen kafe dihadiri Sekretaris Camat Pancoran, Lurah Kalibata, Kapolsek Pancoran, serta RT RW, tokoh masyarakat, dan FKDM.
Hasil klarifikasi itu kata Rizki, pengelola kafe mengaku kecolongan dari aksi pria-pria gemulai yang berjoget-joget di kafe tersebut.
Pihak kafe juga membantah bahwa kafe itu dijadikan tempat perkumpulan khusus LGBT.
"Mungkin awalnya kumpul-kumpul lalu terbawa suasana dan pengelola saya pikir kurang tegas karena memang harus layani konsumen dan terjadi pembiaran," jelas Rizki dihubungi Selasa (7/12/2021).
Kata Rizki, pihak Kafe WOW sudah menyanggupi akan mengevaluasi hal tersebut.
Nantinya, pengelola akan memperketat akses masuk pengunjung sehingga tak membuat salah paham warga sekitar.
"Disepakati apabila ada pengunjung berkelakuan menyimpang seperti kemarin itu maka itu bisa langsung dilaporkan atau diinfokan ke Polsek untuk ditindak lanjuti," bebernya.
Rizki juga mengaku sudah meminta Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar membina kafe tersebut.
Kata Rizki, dari penjelasan manajemen kafe WOW kemarin, warga sekitar juga dapat mengerti.
Sehingga warga hanya memberikan teguran tegas kepada pengelola kafe.
Sehingga Rizki berharap pihak pengelola kafe kedepannya aktif melaporkan aksi tersebut sebelum hal yang sama kembali viral di media sosial.
"Jangan sampai terjadi lagi karena kalau terjadi lagi saya rasa enggak bisa. Apalagi wilayah Kalibata religius, di belakang juga perkampungan bukan daerah bisnis jadi berdampak efeknya ke masyarakat sekitar," imbau Rizki.