Kabupaten Bogor
Kaji RTH di Sentul City, Peneliti IPB Temukan Dampaknya Terhadap Polusi dan Banjir
Dia menjelaskan pohon-pohon di Sentul City tidak hanya menyerap karbon secara signifikan, tetapi juga berperan dalam pengurangan risiko banjir.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotaluve.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Sentul City, Kabupaten Bogor, ternyata memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lingkungan hidup.
Hal itu terungkap dalam hasil penelitianDepartemen Arsitektur Lanskap IPB University baru-baru ini.
"Pohon-pohon di kawasan Sentul City memiliki kontribusi signifikan terhadap lingkungan," kata Ketua tim peneliti IPB University, Dr Kaswanto, saat dikonfirmasi pada Kamis (18/9/2025).
Dia menjelaskan pohon-pohon di Sentul City tidak hanya menyerap karbon secara signifikan, tetapi juga berperan dalam pengurangan risiko banjir.
“Kajian tim menunjukkan bahwa RTH Sentul City mampu mereduksi polutan setara dengan emisi lebih dari 11.000 kendaraan per tahun,” paparnya.
Baca juga: Warga Bukit Golf Hijau Kesal Spanduk Penyerahan PSU dari Sentul City ke Pemkab Bogor Dicopot OTK
Selain itu, tim peneliti juga menemukan bahwa fungsi hidrologis lanskap berperan besar dalam menahan limpasan air hujan.
“Kemampuan hidrologis lanskap di Sentul City mampu menahan limpasan air hujan setara 318.780 bak mandi standar,” ujar Kaswanto.
Kajian ini menggunakan metode i-Tree Eco dari United States Forest Service (USFS), dan menjadi yang pertama diterapkan di kawasan permukiman di Indonesia.
"Penelitian dilakukan selama tiga bulan di tiga klaster RTH Sentul City, yaitu Argenia, Bukit Golf Hijau (BGH), dan Northridge, dengan total luas lebih dari 390 hektare," paparnya.
Baca juga: Sentul City Bogor, Satu Tempat Serba Ada yang Cocok Jadi Lokasi Berlibur dengan Hamparan Perbukitan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap klaster memiliki keunggulan ekologis masing-masing.
Klaster Northridge unggul dalam produksi oksigen dan penyimpanan karbon, BGH berpotensi menjadi bank karbon jangka panjang, dan Argenia efektif dalam menyerap polutan udara seperti NO₂, SO₂, O₃, dan Particulate Matter (PM2.5).
“Total nilai ekonomi dari jasa lanskap pohon di tiga klaster ini mencapai lebih dari Rp 9,6 miliar per tahun, termasuk penghematan energi, penurunan risiko penyakit akibat polusi, serta kontribusi terhadap kesejukan udara,” tambah Kaswanto.
Direktur Perencanaan Sentul City, Adi Syahruzad, menyambut baik hasil penelitian tersebut.
Baca juga: Sentul City Solusi Healing dengan Pemandangan Alam, Cukup Satu Jam dari Jakarta
“Kami menanti hasil kajian IPB University sebagai bahan strategis untuk pengembangan kawasan ke depan. Pendekatan ilmiah penting agar pembangunan tetap sejalan dengan prinsip keberlanjutan,” katanya.
Sementara Direktur Marketing PT Sentul City, Hartan Gunadi Harja, menegaskan komitmen perusahaan sebagai green developer.
“Kami tidak hanya menjual slogan lingkungan bersih dan sejuk, tetapi mewujudkannya berdasarkan data dan pendekatan ilmiah,” tandasnya.
Warga Bukit Golf Hijau Kesal Spanduk Penyerahan PSU dari Sentul City ke Pemkab Bogor Dicopot OTK |
![]() |
---|
Terowongan Cijayanti di Sentul City Sudah Bisa Dilewati Kendaraan Setelah Tertutup Tanah Longsor |
![]() |
---|
Sentul City Bogor, Satu Tempat Serba Ada yang Cocok Jadi Lokasi Berlibur dengan Hamparan Perbukitan |
![]() |
---|
Sentul City Solusi Healing dengan Pemandangan Alam, Cukup Satu Jam dari Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.