Tari Topeng Kelana Indramayu, Menggambarkan Sifat Buruk Manusia yang Dipenuhi Emosi dan Amarah
Gerakan tarian ini menggambarkan seseorang yang sedang mabuk, marah, tertawa dan lain sebagainya.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Laporan wartawan wartakotalive.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Tari Topeng Kelana sudah dikenal oleh masyarakat umumnya masyarakat Indramayu, Jawa Barat.
Tari Topeng Kelana menggambarkan sifat buruk manusia yang dipenuhi dengan emosi dan amarah.
Gerakan tarian ini menggambarkan seseorang yang sedang mabuk, marah, tertawa dan lain sebagainya.
Baju kurung lengan pendek berwarna merah, mongkron sebagai penutup dada yang digunakan dari bahu sampai pinggang, selanjutnya ada sampur, kain penutup dan sumping.
Baca juga: Ki Warsad dan Shadim, Penjaga Warisan Budaya Wayang Golek Cepak, Indramayu, Jawa Barat
Bagian kepala, terdapat Mahkota berwarna hitam, dengan bunga dari bandul berwarna Merah serta aksesoris gelang tangan dan Gelang Kaki.
Selanjutnya paling Utama adalah Topeng, penggunaan dilakukan dengan cara digigit dari dalam.
Ki Warsad yang merupakan maestro wayang golek cepak sekaligus dalang dari Gadingan, Sliyeg, Indramayu, Jawa Barat.
Ia mengiringi penari dengan suara merdunya. Sambil sering kali memuji "iya, bagus", ucapnya.
Baca juga: Anak Tukang Tahu Menjadi Maestro Wayang Golek Cepak Indramayu
Ki Warsad berpesan bagi masyarakat yang hendak berlatih kesenian tari ini bisa datang ke sanggarnya.
Berlokasi di Gadingan, Sliyeg, Indramayu, Jawa Barat.
Semenjak lebaran Ki Warsad menuturkan banyak dari turis yang berkunjung ke sanggarnya untuk bisa mengenal kebudayaan ini lebih dekat.
Baca juga: Mengenal Tari Topeng Kelana Indramayu, Ini Pesan Maestro Wayang Golek Ki Warsad
"Tamu terakhir dari Amerika, ia ke sini untuk mempelajari wayang, musik dan tari. Siapapun boleh datang, silahkan. Pintu saya terbuka untuk yang ingin belajar atau sekedar bertamu saja," ucapnya.
Ki Warsad berharap bukan hanya turis mancanegara saja yang turut belajar kesenian ini, namun juga masyarakat Indonesia, agar kesenian dan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tetap terus terjaga.
"Saya orang kecil, harapan saya cuma biar kesenian ini tidak punah. Apapun itu keseniannya mari dijaga bersama," ucapnya.(Cahya Nugraha/m33)