Cinere Depok

Sanggar Nirmala Sari Cinere Depok Lahirkan Dalang Cilik Penerus Kesenian Tradisional Wayang Kulit

Giri merupakan dalang cilik yang bersekolah di sanggar Nirmala Sari berlokasi Jalan Ismaya, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Cahya Nugraha
Giri (6) bermain wayang di sanggar Nirmala Sari yang berlokasi di Jalan Ismaya, Cinere, Depok, Jawa Barat Minggu (24/4/2022). 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Cahya Nugraha

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CINERE - Mengenakan beskap warna hitam dengan blangkon di kepalanya, Giri (6)  tampak lihai memainkan wayang kulit dengan mendayu-dayu.

Di belakangnya sang pelatih dan para orang tua melihatnya dengan penuh rasa bangga.

Giri merupakan dalang cilik yang bersekolah di sanggar Nirmala Sari berlokasi Jalan Ismaya, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Minggu (24/4/2022) merupakan satu tahun Giri bersekolah di sanggar ini.

Baca juga: Kisah Suharno Membangun Batik Ajbura Tradjumas, Kini Dipercaya Produksi Batik untuk Pelajar di Depok

Kecintaannya dengan dunia wayang membuat ia disekolahkan untuk menyalurkan bakat dan kemampuannya agar lebih mendalam.

Menurut Unggul (42) ayah dari Giri, semua berawal sejak Giri menonton video wayang di YouTube.

"Awalnya nonton wayang di YouTube, terus dia suka dari situ beli wayang yang kecil," ucap pria asal Semarang, Jawa Tengah.

Berkat kecintaan Giri terhadap dunia wayang khususnya di dunia dalang.

Baca juga: Kota Depok Sudah Tetapkan 20 Benda Cagar Budaya, Salah Satunya Rumah Tua Cimanggis

Ayahnya tidak ingin bakat tersebut disia-siakan.

Senada dengan itu Rizki (44) yang merupakan ayah dari Bagus (6) menuturkan hal yang, bahwa anaknya memiliki kecintaan pada wayang semenjak menonton wayang dengannya.

"Waktu itu ada acara wayang di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), saya ajak Bagus nonton, eh anaknya suka juga," ucap Rizki

Para orang tua ini berharap bahwa anaknya dapat meneruskan kesenian tradisional ini dengan baik, sebab menurutnya ini merupakan warisan dan jati diri bangsa.

Baca juga: Jadi Warisan Budaya Indonesia Tak Benda, Babai Suhaemi Sebut Gong Si Bolong Identitas Budaya Depok

Tidak hanya sekedar memainkan wayang, Giri dan Bagus juga hapal suluk atau lagu vokal yang dilantunkan oleh dalang untuk memberikan suasana tertetu dalam adegan-adegan pertunjukan wayang. Suara yang dilantunkan pun sangat baik dan merdu.

"Awalnya susah, soalnya pakai bahasa Jawa," ucap Giri.

Baca juga: Lestarikan Budaya Depok, Wali Kota Wacanakan Tiap Sekolah Hadirkan Muatan Lokal di Ekstrakulikuler

Memang diakui oleh pelatih sekaligus pendiri sanggar, Ki Asman (78) kesulitan anak-anak adalah di teknik vokal suluk, sebab bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa yang jauh dari kehidupan bahasa sehari-hari warga Jakarta- Depok.

"Suluk itu paling susah, karena bahasa Jawa tapi ya melatih anak-anak kan memang harus disiplin dan sabar," ucap Ki Asman.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved