Berita Depok
Antisipasi Membludaknya Sampah Imbas Belum Beroperasinya TPPAS Lulut Nambo, Ini Langkah Pemkot Depok
Ini yang Dilakukan Pemkot Depok Untuk Antisipasi Membludaknya Sampah Akibat Terus Tertundanya Pembuangan ke TPPAS Lulut Nambo
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, NAMBO - Terus tertundanya pembuangan sampah Kota Depok ke Tempat Pengolahan dan Pemroses Akhir (TPPAS) Regional Lulut Nambo dikatakan Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono tak hanya berdampak pada lingkungan saja.
Melainkan juga turut berpengaruh terhadap Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang lumayan besar bagi Pemerintah Kota Depok, sebab, Imam mengaku pihaknya telah menganggarkan tiping fee atau pembayaran untuk proses pembuangan sampah di TPPAS Regional Lulut Nambo.
“Sehingga sangat sayang jika (penundaan pembuangan sampah) terjadi lagi di tahun ini, untuk itu, kami harus melakukan antisipasi penundaan lagi dari pembuangan sampah di Nambo dengan berbagai cara,” ujarnya kepada TribunnewsDepok.com di TPPAS Regional Lulut Nambo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/4/2022).
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PKS Kota Depok ini mengatakan, salah satu cara utama yang dilakukan Pemkot Depok untuk mengurangi beban sampah di TPA Cipayung sebelum dilakukannya pembuangan sampah ke TPPAS Regional Lulut Nambo adalah dengan pengelolaan sampah berskala kecil.
“Insya Allah mudah-mudahan PT Indocement ingin membuat sebuah plan pengelolaan sampah skala kecil, walaupun hanya 100 ton perhari. Nantinya akan di buat di Kota Depok,” katanya.
Baca juga: Warga Kabupaten Bogor Antusias Gunakan Pemirsa Budiman, Bisa Pesan Minyak Goreng Murah
Baca juga: Imam Budi Hartono Sebut Penumpukan Sampah Digunungan Sampah TPA Cipayung Depok Bisa Berbahaya
“Mudah-mudahan menjadi alternatif, minimal mengurangi volume sampah sebanyak 100 ton perhari dengan cara mengelolanya menjadi RDF (Refused Derived Fuel),” tutur Imam.
Kalau ke depannya, lanjut Imam, secara bisnis memungkinkan untuk diperbesar, maka tidak menutup kemungkinan kapasitas pengolahan sampah berskala kecil itu bisa ditingkatkan menjadi 500 ton per hari.
“Untuk itu, uang yang ada mungkin rencananya bisa digunakan untuk pembebasan lahan sedikit demi sedikit untuk bisa mengantisipasi terhadap pembuangan sampah yang tertunda di Nambo sekarang ini,” tegasnya.