Kecelekaan Maut
Warga Bojonggede Bogor Tewas Ketabrak KRL, Sudah Diteriaki dan Diklakson
Sudah diteriaki sama warga dan diklakson KRL, akhirnya warga Bojonggede, Kabupaten Bogor tewas ketabrak KRL.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SUKARAJA - Warga Bojonggede Bogor tewas disambar KRL, sudah diteriaki dan diklakson.
S (33), warga Bojonggede, tewas terabar kereta api Bogor-Jakarta pada Selasa (22/3/2022) malam.
Peristiwa ini terjadi di Desa, Cilebut Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Baca juga: Kapasitas KRL Dibatasi 60 Persen, Tercatat Ada 302.469 Penumpang KRL hingga Siang Ini
Kapolsek Sukaraja Kompol Darmawan mengatakan, korban tersambat keteta api saat hendak menyeberang rel perlintasan kereta api.
"Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 20.00 WIB. Kami yang menerima informasi kejadian tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian untuk di lakukan olah TKP," kata Darmawan, Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Stiker Jaga Jarak Dicabut, Penumpang KRL Commuter Line Bisa Kembali Berdempetan di Kereta
Berdasarkan data yang dihimpun polisi, S adalah warga asal Kecamatan Bojonggede.
"Menurut saksi mata, korban ini hendak menyebrang namun ketika sesampainya di TKP korban ini tidak melihat adanya kereta api yang melaju dari Bogor menuju Jakarta," jelasnya.
Korban pun meninggal dunia di lokasi kejadian akibat luka yang cukup parah di sekujur tubuhnya.
"Semalam korban langsung kita evakuasi ke RS PMI untuk di lakukan autopsi, yang kemudian selanjutnya langsung di makamkan oleh pihak keluarga," tutur Darmawan.
Seorang pria berinisial S (33) tewas tertabrak kereta di alur perlintasan kereta yang berlokasi di Kampung Warnasari, Desa Cilebut Timur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Enca (51), saksi mata di lokasi kejadian, mengaku sempat meneriaki korban yang saat itu menyebrang diperlintasan rel kereta.
“Saya sudah teriakin, terus sudah diklakson juga sama keretanya. Tetapi tetap saja tidak dengar,” ujarnya.
Baca juga: Bupati Ade Yasin Sampaikan LKPJ 2021 Dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Bogor
Enca menambahkan kondisi korban saat kejadian cukup mengenaskan dimana tubuh sudah terpisah dan luka parah.
“Tubuhnya terpental sekitar 20 meteran, pisah-pisah bagian tubuhnya,” jelasnya.
Dia mengaku tidak mengenal sosok korban. Begitu pun warga di sekitar perlintasan, tidak ada yang kenal.
“Kalo orang sini atau lagi ke rumah temannya pasti tau. Ini tidak ada yang tau, pas di liat KTP ternyata orang Bojonggede,” pungkasnya.