Berita Depok
Minimalisir Kemacetan, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Selama Pembangunan Underpass Dewi Sartika
Minimalisir Kemacetan, Rekayasa Lalu Lintas Diberlakukan Selama Pembangunan Underpass Dewi Sartika. Berikut selengkapnya
Penulis: Vini Rizki Amelia | Editor: Dwi Rizki
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok Marbudi menjawab harapan warga terkait rencana rekayasa lalu lintas (lalin) yang sedianya akan diterapkan guna melancarkan pengerjaan proyek underpass Dewi Sartika, Pancoran Mas, Kota Depok.
Marbudi mengatakan pihaknya akan memaksimalkan penanganan rekayasa lalin dengan menjalin kerjasama dengan Polres Metro Depok, dan sejumlah pihak termasuk pelaksana proyek dalam hal ini Bina Marga Provinsi Jawa Barat.
Hal itu dilakukan untuk meminimalisir kesemrawutan kemacetan saat rekayasan lalin diberlakukan.
"Nanti sama-sama kita meminimalisir sebelum dan pasca pelaksanaan, biasanya kan troublenya pasca pelaksanaan sama nanti bagaimana manajemen rekayasa setelah selesainya pengerjaan," kata Marbudi saat dikonfirmasi TribunnewsDepok.com, Selasa (22/3/2022).
Namun demikian, Marbudi mengaku pemberlakuan rekayasa lalin dipengaruhi dari perkembangan pengerjaan proyek yang saat ini masih dalam pengerjaan tahap pertama yang berlangsung mulai Maret-April 2022.
Dengan kerjasama yang dibangun bersama beberapa pihak itu, Marbudi mengatakan akan berupaya dalam menekan kemacetan agar tidak semrawut seperti yang dikhawatirkan para pengguna jalan.
"Prinsipnya, namanya proses pengerjaan pasti ada kendala, pasti akan adalah kemacetan-kemacetan yang ada tetapi tentu kami akan mencoba mengeliminir seminimal mungkin kemacetan tersebut," ujarnya.
Baca juga: Sepekan Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Bogor Merangkak Naik
Baca juga: Menpora Zainudin Amali Tegaskan Tidak Akan Kirim Atlet ke SEA Games Vietnam Untuk Jalan-Jalan
Salah satunya, sambung Marbudi, bisa saja dengan membuat jembatan tambahan yang bisa dilintasi pengendara.
Pemetaan mengenai jalur-jalur mana saja yang akan dijadikan lokasi alternatf, dikatakan Marbudi didasari dari hasil analisis dampak lalu lintas atau andalalin yang dilakukan oleh konsultan pengembang.
Untuk itu, hingga saat ini Marbudi mengaku belum dapat menjelaskan peta atau jalan alternatif seperti apa yang akan dikemas dalam mengatasi kemacetan akibat proyek pembangunan underpass Dewi Sartika.
"Insya Allah, mudah-mudahan nantinya kajian mereka dan setelah kita lakukan penilaian maka nantinya akan keluar tuh rekayasa lalu lintas, seperti apa sih tahapan-tahapan yang harus dilakukan," akunya.
Sebelumnya diberitakan, Abdul (45) salah seorang pengendara motor mengatakan jika nantinya proyek underpass sudah mulai melakukan rekayasa lalu lintas, dirinya berharap kemacetan yang terjadi tidak sampai membuat kesemrawutan.
"Ya saya sih paham kalau yang namanya pembangunan pasti ada kemacetan karena memakan jalan kan, tapi saya berharap nantinya rekayasa (lalu lintas) yang dilakukan bisa berjalan dengan baik, enggak semrawut," tuturnya.
Harapan ini dikatakan Abdul didasari dari kondisi lalu lintas yang selama ini terjadi di Jalan Dewi Sartika, bukan hanya adanya antrean kendaraan akibat perlintasan rel kereta api, melainkan juga tidak disiplinnya para pengendara.
"Masalahnya kan juga banyak motor yang masih lawan arah, padahal lawan arahnya tuh panjang banget loh dari sebelum pintu kereta (dari arah Jalan Kartini) sampai ke Jalan Dewi Sartika terus ke Jalan Raya Sawangan," ujarnya.
