Berita UI

UI Ungkap Fakta Sejarah Indonesia Soal Gerakan Antivaksin dan Ancaman Terhadap Umat Manusia

Fakta sejarah Indonesia terhadap penolakan vaksinasi. Hal itu diungkap UI dalam webinar gerakan antivaksin.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Kompas.com
UI Ungkap Fakta Sejarah Indonesia Soal Gerakan Antivaksin dan Ancaman Terhadap Umat Manusia. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORANMAS - UI ungkap fakta sejarah Indonesia soal gerakan antivaksin dan ancaman terhadap umat manusia.

Media seringkali memberitakan warga negara Amerika Serikat yang menolak untuk menggunakan masker ketika berada di tempat-tempat umum.

Sering juga terlihat kerumunan manusia dalam jumlah besar, namun sebagian dari mereka tanpa menggunakan masker.

Baca juga: Ungguli 38 Universitas dari 14 Negara, Mahasiswa FKUI Juara Physiology Quiz Jepang 2022

Ketika vaksin antiCovid-19 mulai diberikan kepada masyarakat, sebagian warga AS pun menolak untuk divaksin, dengan alasan kebebasan individu maupun alasan agama.

Mereka berargumen, iman kepada Tuhan akan mampu melindungi dari serangan penyakit apapun.

Kelompok-kelompok relijius konservatif di AS merupakan kelompok masyarakat yang memiliki resistensi paling tinggi terhadap penggunaan masker dan pemberian vaksin. 

Baca juga: FKUI Konsisten Kembangkan Vaksin Merah Putih

Presiden Amerika Serikat pada periode sebelumnya, Donald Trump, merupakan tokoh yang aktif menyuarakan resistensinya terhadap penerapan protokol kesehatan.

Retorika yang ia sampaikan diterima dan dipercaya oleh sebagian pesar pendukungnya. Dalam penolakan-penolakan tersebut, terdapat kelindan aspek agama, budaya, dan politik.

Di Indonesia pun terdapat sejumlah warga yang menolak memakai masker. Ketika vaksin anti-Covid-19 mulai dibagikan, sejumlah warga menolak untuk divaksin dengan sejumlah alasan.

Sebagian percaya bahwa vaksin yang diberikan mengandung unsur-unsur yang dianggap tidak halal, sehingga tidak layak untuk dimasukkan ke dalam tubuh manusia.

Sebagian menganggap bahwa vaksin yang diberikan adalah bagian dari konspirasi negara-negara dan perusahaan produsen vaksin yang akan memanfaatkan situasi ini demi keuntungan mereka.

Sebagian juga menolak vaksin, karena sedari awal rendah kepercayaannya terhadap pemerintah dan strategi penanganan Covid-19 yang telah diterapkan oleh pemerintah.

Baca juga: Sekolah Ilmu Lingkungan UI Mengubah Air Hujan Jadi Air Minum, Begini Tahapan Pembuatannya

Pada intinya, terdapat berbagai alasan yang dikemukakan oleh warga Indonesia yang menolak vaksin anti-Covid-19, meliputi agama, kesehatan, ideologis, dan budaya.

Universitas Indonesia sebagai institusi yang memiliki kepekaan terhadap fenomena-fenomena sosial di tengah masyarakat Indonesia, merasa terpanggil untuk memberikan pencerahan dalam perdebatan ini.

Salah satunya adalah dengan menyelenggarakan webinar berjudul “Gerakan Anti-Vaksin dalam Perspektif Kesehatan, Agama, dan Budaya: Studi Komparatif Amerika Serikat dan Indonesia” yang diselenggarakan secara virtual oleh Pusat Kajian Amerika, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, pada Sabtu, 12 Maret 2022.

Baca juga: Riset Pertama di Indonesia, FKUI Ungkap Faktor Prognostik Bikin Kematian Covid Indonesia Ke-3 Dunia

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved